Kelas Menengah Tunda Punya Rumah dan Mobil



MOMSMONEY.ID - Penurunan daya beli membuat masyarakat kelas menengah tunda punya rumah dan mobil. 

Berdasarkan riset Inventure, turunnya daya beli kelas menengah memaksa mereka untuk menunda pengeluaran besar yang dianggap berisiko. Komponen tiga teratas pengeluaran yang ditunda adalah sebagai berikut: membeli kendaraan (70%). Responden menilai bahwa di kondisi ekonomi yang kurang baik, mereka tidak berminat membeli atau mengambil cicilan kendaraan. 

Selanjutanya, di tengah daya beli yang menurun, rencana masa depan yang tertunda berikutnya adalah membeli/renovasi rumah (68%), dan selanjutnya adalah investasi atau tabungan non-emergency (56%). 


Baca Juga: Daya Beli Kelas Menengah Melamban, Tapi Pengeluaran Makan di Luar Tetap Berjalan

Deflasi terjadi di Indonesia selama lima bulan berturut-turut sejak Mei sampai September 2024. Yuswohady, Managing Partner Inventure mengatakan, Selasa (22/10), kondisi tersebut membuat kelas pekerja sudah tidak punya uang untuk berbelanja, dan menahan uangnya. 

Sementara itu, dalam survei dengan responden 450 yang terdiri dari kelas menengah dari segmen milenial dan zilenial juga menyoroti hal unik. Sebanyak 4% dari mereka mengaku akan menunda pernikahan di kondisi ekonomi yang tidak pasti. 

Hal ini dikarenakan rumah dan mobil merupakan investasi besar yang membutuhkan komitmen finansial jangka panjang. Terlebih pembelian rumah dan mobil seringkali didanai oleh kredit dengan cicilan bertahun-tahun. Alhasil, ketika daya beli anjlok, kelas menengah lebih memilih mengurangi pengeluaran besar ini untuk menjaga kestabilan keuangan mereka.

 

Selanjutnya: Taiwan Ingatkan Blokade China Akan Menjadi Tindakan Perang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Danielisa Putriadita