KONTAN.CO.ID - “Never put all your eggs in one basket” Pepatah ini adalah salah satu golden rule investasi yang pasti sudah dipahami dengan baik. Sebagai investor, tentu saja Anda tidak mau merasakan big loss. Selain memiliki kemampuan analisis yang baik, seorang investor cerdas juga harus dapat mengelola risiko investasi. Salah satu cara manajemen risiko dalam investasi adalah dengan diversifikasi ke beberapa instrumen investasi lain. Sehingga kalau salah satu instrumen sedang merugi, instrumen lainnya bisa menekan angka kerugian secara keseluruhan. Oleh karena itu, pilihan instrumen investasi high risk juga harus selalu dipadukan dengan pilihan instrumen dengan risiko lebih rendah. Ada beberapa pilihan instrumen yang bisa dipertimbangkan untuk meminimalisir risiko investasi. Salah satu instrumen yang bisa Anda dalami adalah reksadana. Reksadana saat ini menjadi pilihan yang diminati investor. Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada 2018 lalu jumlah investor reksadana hanya 995.510 investor. Kemudian naik menjadi 1,77 juta pada akhir 2019. Sementara di tahun 2020 jumlah investor meroket 78,95 persen menjadi 3,18 juta. Dan memasuki 2021, jumlah investor reksadana telah tumbuh lagi 20,5 persen jadi 3,83 juta investor atau hampir menembus 4 juta. Apa itu reksadana? Dikutip dari website resmi Bursa Efek Indonesia, reksadana adalah sebuah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari investor untuk selanjutnya dikelola dan diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi profesional. Sehingga cocok sebagai instrumen hedge selagi konsentrasi Anda terpusat pada instrumen investasi utama. Hedge adalah praktik menyeimbangkan pontensi kerugian yang ada pada instrumen investasi. Misalkan Anda mengalami kerugian di salah satu instrumen, Anda masih bisa menyeimbangkan atau bahkan menutup loss anda dengan keuntungan dari instrumen yang Anda pilih sebagai hedge. Keuntungan kedua adalah dana awal yang lebih fleksibel jika dibandingkan dengan instrumen lain. Reksadana dapat dibedakan menjadi 4 macam:
Kelebihan Reksadana Pasar Uang sebagai Instrumen Diversifikasi Investasi
KONTAN.CO.ID - “Never put all your eggs in one basket” Pepatah ini adalah salah satu golden rule investasi yang pasti sudah dipahami dengan baik. Sebagai investor, tentu saja Anda tidak mau merasakan big loss. Selain memiliki kemampuan analisis yang baik, seorang investor cerdas juga harus dapat mengelola risiko investasi. Salah satu cara manajemen risiko dalam investasi adalah dengan diversifikasi ke beberapa instrumen investasi lain. Sehingga kalau salah satu instrumen sedang merugi, instrumen lainnya bisa menekan angka kerugian secara keseluruhan. Oleh karena itu, pilihan instrumen investasi high risk juga harus selalu dipadukan dengan pilihan instrumen dengan risiko lebih rendah. Ada beberapa pilihan instrumen yang bisa dipertimbangkan untuk meminimalisir risiko investasi. Salah satu instrumen yang bisa Anda dalami adalah reksadana. Reksadana saat ini menjadi pilihan yang diminati investor. Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada 2018 lalu jumlah investor reksadana hanya 995.510 investor. Kemudian naik menjadi 1,77 juta pada akhir 2019. Sementara di tahun 2020 jumlah investor meroket 78,95 persen menjadi 3,18 juta. Dan memasuki 2021, jumlah investor reksadana telah tumbuh lagi 20,5 persen jadi 3,83 juta investor atau hampir menembus 4 juta. Apa itu reksadana? Dikutip dari website resmi Bursa Efek Indonesia, reksadana adalah sebuah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari investor untuk selanjutnya dikelola dan diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi profesional. Sehingga cocok sebagai instrumen hedge selagi konsentrasi Anda terpusat pada instrumen investasi utama. Hedge adalah praktik menyeimbangkan pontensi kerugian yang ada pada instrumen investasi. Misalkan Anda mengalami kerugian di salah satu instrumen, Anda masih bisa menyeimbangkan atau bahkan menutup loss anda dengan keuntungan dari instrumen yang Anda pilih sebagai hedge. Keuntungan kedua adalah dana awal yang lebih fleksibel jika dibandingkan dengan instrumen lain. Reksadana dapat dibedakan menjadi 4 macam: