Kelelahan, IHSG kembali tergelincir 0,26% sesi I



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kehilangan tenaga untuk bertahan di zona hijau pada perdagangan sesi I Selasa (10/1). Mengacu data RTI, indeks berakhir terkoreksi 0,26% atau 13,586 poin ke level 5302,778.

Tercatat 139 saham memerah, 134 saham menghijau, dan 105 saham stagnan. Volume perdagangan sesi pagi 6,21 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,39 triliun.

Enam dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor barang konsumsi paling dalam penurunan 1%. Sementara, sektor agrikultur memimpin penguatan 0,87%.


Aksi lepas saham investor asing turut menekan pergerakan IHSG. Di pasar reguler, net sell asing Rp 87,948 miliar dan Rp 98,717 miliar keseluruhan market.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 2,51% ke Rp 1.750, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) turun 2,37% ke Rp 11.350, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 2,33% ke Rp 1.680.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 3,48% ke Rp 238, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 3,36% ke Rp 6.150, dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 2,33% ke Rp 660.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, aksi profit taking menjadi penekan bursa. Cadangan devisa yang naik US$ 4,9 miliar menjadi US$ 116,4 miliar tak mampu mengangkat bursa. "Sentimen dari global juga menekan," kata Hans.

Dia mengatakan, pasar masih dihantui ketidakpastian kebijakan fiskal dari kabinet kerja AS. Investor saat ini mulai berhati-hati sampai pada tanggal 20 Januari. 

Sementara itu, wajah pasar saham Asia bervariasi di mana penuruan saham Jepang mengimbangi kenaikan saham Hong Kong. Mengutip Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3%.

Indeks Topix Jepang turun 0,8%; indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1,1% terseret jatuhnya saham-saham keuangan 1,4%; indeks Kospi Korea Selatan turun 0,3%. 

Sedangkan, indeks Shanghai Composite tergelincir 0,1% dan Hang Seng Hong Kong naik 0,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto