Kelola dana Rp 490 triliun, BP Jamsostek gandeng INA



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) dan Indonesia Investment Authority (INA) pada Senin, (24/5) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk kerjasama langsung melalui instrumen investasi.

BP Jamsostek dan INA akan berbagi informasi atas potensi investasi bersama dalam beberapa sektor investasi, antara lain sektor infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara, infrastruktur digital, serta jasa dan pendukung kesehatan. 

Anggoro Eko Cahyo Direktur Utama BP Jamsostek menyatakan bahwa pihaknya melalui penempatan dana investasi yang per 30 April 2021 memiliki total dana kelolaan mencapai Rp 490,1 triliun ke dalam berbagai instrumen, salah satunya berupa instrumen penyertaan langsung yang saat ini porsinya masih relatif kecil.  


Baca Juga: Hingga akhir April 2021, pembiayaan utang tumbuh 80,83%

BP Jamsostek berkolaborasi investasi dengan INA akan menanamkan dana ke dalam berbagai proyek investasi langsung secara bersama-sama atau sebagai co-investor

"Dengan potensi dana kelolaan yang cukup besar, kami yakin INA bersama BP Jamsostek akan dapat berperan pada proyek-proyek potensial, termasuk kemitraan dengan Kementerian BUMN yang kami yakin akan memberikan prioritas pada proyek-proyek strategis," jelasnya seperti dikutip dari rilis resmi INA, Selasa (25/5).

"Kerjasama dengan INA ini serta dengan pihak-pihak yang lain, juga merupakan upaya BP Jamsostek untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, mendiversifikasi risiko serta mendistribusikan dana investasi sebagai dana amanah ke dalam berbagai instrumen investasi alternatif dengan durasi yang lebih panjang, yield yang optimal, governance dan manajemen risiko yang memadai," lanjutnya.

Baca Juga: Sri Mulyani: Konsumsi masyarakat menguat, Indonesia tunjukkan tren pemulihan ekonomi

Ridha D. M. Wirakusumah Ketua Dewan Direktur/Chief Executive Officer INA menyatakan pihaknya sangat menghargai BP Jamsostek atas inisiasi untuk bekerjasama menyalurkan dana untuk berinvestasi secara aman, berjangka panjang dan berdampak positif pada perekonomian nasional. 

Selanjutnya: Hingga akhir April, sisa anggaran pemerintah membengkak jadi Rp 254,19 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi