Kelolaan industri reksadana naik Rp 6,46 triliun



JAKARTA. Sepanjang Oktober 2016, dana kelolaan industri reksadana dalam negeri bertambah Rp 6,46 triliun. Merujuk data Infovesta Utama per Oktober 2016, total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 313,33 triliun. Angka tersebut naik 2,1% dibanding bulan sebelumnya senilai Rp 306,87 triliun.

Penambahan dana kelolaan dialami jenis reksadana saham yang tumbuh 3,2%, lalu reksadana pasar uang 8,4%, serta reksadana terproteksi yang naik 2,67%. Sebaliknya, penurunan dana kelolaan menghantui jenis reksadana campuran yaitu turun 0,89%, reksadana pendapatan tetap tergerus 1,66%, reksadana indeks turun 8,94%, serta exchange traded fund (ETF) yang menyusut 2,79%.

Pertumbuhan dana kelolaan pada Oktober 2016 juga diiringi oleh kenaikan jumlah unit penyertaan (UP). Per Oktober 2016, total UP industri reksadana melonjak 2,5% month to month (mom) dari semula 215,29 miliar menjadi 220,67 miliar.


Kenaikan UP ditopang oleh jenis reksadana saham 2,89%, reksadana pasar uang 8,56%, reksadana campuran 0,78%, serta reksadana terproteksi 3,19%. Di sisi lain, mengecilnya UP dialami jenis reksadana pendapatan tetap 1,05%, reksadana indeks 14,57%, serta ETF 5,36% periode serupa.

Senior Research Analyst pasardana.id Beben Feri Wibowo menuturkan, wajar dana kelolaan reksadana saham menyumbang kenaikan tertinggi. Jenis reksadana saham memang cukup atraktif bulan lalu. Maklum, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendaki 1,08% mom per Oktober 2016. Katalis positif bersumber dari rilisnya laporan keuangan emiten kuartal III 2016.

“Naiknya harga batubara memberikan angin segar bagi saham-saham sektor mining. Subscription juga ada,” tuturnya.

Wawan Hendrayana, Senior Research & Investment Analyst PT Infovesta Utama menerangkan, reksadana pasar uang dan reksadana terproteksi biasanya dipakai oleh investor sebagai tempat menaruh dana. Sehingga sebagian investor merealisasikan keuntungan (profit taking) dari instrumen lain lalu menaruhnya ke jenis investasi yang minim risiko tersebut.

“Dana cash nganggur biasa taruh di sini. Dana tax amnesty juga diparkir sementara di reksadana pasar uang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini