KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana indeks melesat. Berdasarkan data Infovesta Utama, per akhir Februari 2018, kelolaan reksadana indeks mencapai Rp 5,52 triliun. Jumlah tersebut melonjak 495% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu hanya Rp 926,83 miliar. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan, tingginya minat investor terhadap produk reksadana berbasis indeks menjadi faktor utama pertumbuhan dana kelolaan. Dua hingga tiga tahun ke belakang, reksadana yang dikelola secara pasif ini memang mencatat imbal hasil yang lebih baik dibandingkan reksadana saham konvensional. Akhir tahun lalu, rata-rata imbal hasil reksadana saham cuma 11%. Sementara, rata-rata kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 19,9%. "Memang, sampai saat ini tidak ada reksadana saham yang konsisten mengalahkan indeks terus menerus. Makanya, investor yang ingin lebih pasti profit dan dapat imbal hasil mirip indeks lebih tertarik ke reksadana indeks," ujar Wawan.
Kelolaan reksadana indeks melonjak 495% dalam setahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana indeks melesat. Berdasarkan data Infovesta Utama, per akhir Februari 2018, kelolaan reksadana indeks mencapai Rp 5,52 triliun. Jumlah tersebut melonjak 495% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu hanya Rp 926,83 miliar. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan, tingginya minat investor terhadap produk reksadana berbasis indeks menjadi faktor utama pertumbuhan dana kelolaan. Dua hingga tiga tahun ke belakang, reksadana yang dikelola secara pasif ini memang mencatat imbal hasil yang lebih baik dibandingkan reksadana saham konvensional. Akhir tahun lalu, rata-rata imbal hasil reksadana saham cuma 11%. Sementara, rata-rata kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 19,9%. "Memang, sampai saat ini tidak ada reksadana saham yang konsisten mengalahkan indeks terus menerus. Makanya, investor yang ingin lebih pasti profit dan dapat imbal hasil mirip indeks lebih tertarik ke reksadana indeks," ujar Wawan.