Kelolaan reksadana semakin tambun



JAKARTA. Pasar modal yang bullish memicu industri reksadana semakin bergairah. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, dana kelolaan reksadana sepanjang Januari 2015 naik 2,7% menjadi Rp 234,525 triliun ketimbang akhir 2014 yang sebesar Rp 228,351 triliun.

Analis Infovesta Utama Yosua Zisokhi mengatakan, pertumbuhan dana kelolaan ditopang oleh kenaikan aset dasar. Infovesta mencatat, sepanjang Januari pasar saham menguat 1,19%.

Selain itu, pasar obligasi pemerintah yang ditunjukkan oleh Infovesta Goverment Bond Index menguat 3,76%.


Selain itu, pemicu, kenaikan dana kelolaan juga dari masuknya dana dari investor ke pasar reksadana. Ini ditunjukkan oleh kenaikan jumlah unit penyertaan reksadana. 

Berdasarkan data OJK, unit penyertaan tumbuh 2,5% dari 145,381 miliar unit menjadi 141,755 miliar unit. "Rata-rata reksadana mengalami kenaikan unit penyertaan, kenaikan tertinggi terjadi pada reksadana indeks," ujar Yosua.

Direktur Utama Samuel Asset Management Agus Yanuar menilai, kenaikan harga saham dan obligasi sepanjang Januari 2015 ikut menopang kenaikan dana kelolaan reksadana. "Yield obligasi pemerintah bertenor 10 tahun urun ke 7,1% dari 7,7% di akhir tahun lalu," imbuh Agus.

Membaiknya pemahaman masyarakat terhadap produk reksadana ikut menopang positifnya dana kelolaan. Agus mengatakan, dari total dana kelolaan reksadana, sekitar 55,9% di antaranya merupakan reksadana yang mengandung unsur saham, seperti reksadana saham, reksadana indeks, exchange traded fund (ETF) dan reksadana campuran. 

Porsi tersebut meningkat dibandingkan tahun 2004 lalu. Saat itu dana kelolaan reksadana berisi saham baru sekitar 20% dari total dana kelolaan industri reksadana yang mencapai Rp 100 triliun.

Terus tumbuh

Sepanjang Januari, dana kelolaan Samuel Asset Management   naik 6,3% dari Rp 4,2 triliun menjadi Rp 4,55 triliun. Menurut Agus, pertumbuhan dana kelolaan disumbang oleh kenaikan imbal hasil, net subscription klien lama dan penetrasi klien baru serta peluncuran produk baru.

Sedangkan Direktur Panin Asset Management Ridwan Soetedja mengatakan, kenaikan dana kelolaan Panin selama Januari mencapai 5% menjadi Rp 13 triliun. Kenaikan tersebut disumbangkan oleh penambahan dana investor. Pihaknya menargetkan dana kelolaan hingga akhir tahun bisa mencapai Rp 16 triliun.

Vice President Investment Quant Kapital Investama Hans Kwee memaparkan, perusahaannya menargetkan bisa menggenggam dana kelolaan hingga Rp 100 miliar di akhir tahun nanti dari saat ini yang berada di angka  Rp 6 miliar.  "Target dana kelolaan akan kami kejar dengan penguatan kinerja reksadana," tutur Hans.

Yosua juga optimistis, dana kelolaan reksadana tahun ini akan tumbuh positif. Pertumbuhan dana kelolaan akan dipengaruhi oleh pergerakan aset dasar baik pasar saham maupun obligasi yang diperkirakan berkinerja kompetitif. "Selain itu, kami juga memprediksi dana investor dalam reksadana akan terus bertambah sehingga unit penyertaan juga akan naik dan menopang pertumbuhan dana kelolaan," tutur dia.

Pihaknya memperkirakan, dana kelolaan reksadana saham masih dapat tumbuh antara 16% hingga 20%. Sedangkan dana kelolaan reksadana campuran diperkirakan tumbuh sekitar 10% hingga 12%, reksadana pendapatan tetap tumbuh sekitar 10,2% hingga 10,6% dan reksadana pasar uang dapat bertumbuh di kisaran 12% hingga 14%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto