Kelompok bersenjata serang gedung bursa efek Pakistan, 6 orang tewas



KONTAN.CO.ID - KARACHI. Empat pria bersenjata menyerang gedung Bursa Efek Pakistan di kota Karachi pada Senin (29/6). Pasukan keamanan kemudian membunuh empat pria bersenjata tersebut.

Dua orang lainnya juga tewas, kata militer, seraya menambahkan bahwa pasukan keamanan sedang melakukan penyisiran untuk setiap penyerang yang tersisa.

Orang-orang bersenjata itu menyerang bangunan itu, yang berada di zona keamanan tinggi yang juga menampung kantor-kantor pusat banyak bank swasta, dengan granat dan senjata, kata Ghulam Nabi Memon, kepala polisi di kota terbesar Pakistan dan pusat keuangannya.


"Empat penyerang tewas, mereka datang dengan mobil perak Corolla," kata Memon kepada Reuters.

Baca Juga: India dan Pakistan Saling Usir Diplomat dengan Tuduhan Spionase

Orang-orang bersenjata itu awalnya melemparkan granat ke petugas keamanan yang ditempatkan di luar kompleks bursa, kemudian melepaskan tembakan ke pos keamanan. Keempatnya terbunuh ketika pasukan keamanan yang ditempatkan di sana merespons serangan tersebut.

Pakistan telah lama diganggu oleh kekerasan militan Islam tetapi serangan menjadi kurang sering dalam beberapa tahun terakhir setelah operasi militer terhadap berbagai faksi di kubu pertahanan di sepanjang perbatasan Afghanistan.

Bursa Efek Pakistan tidak menghentikan perdagangan selama serangan itu, kata direktur pelaksananya, Furrukh Khan.

Seorang pejabat Departemen Penanggulangan Terorisme Pakistan mengatakan kepada Reuters bahwa para penyerang membawa sejumlah besar amunisi dan granat dalam ransel.

Terlepas dari militan Islam, Pakistan juga harus berhadapan dengan pemberontak separatis di provinsi Balochistan dan Sindh.

Separatis bertanggung jawab atas serangan terhadap konsulat Tiongkok di Karachi pada 2018.

Bulan ini, tiga ledakan pada hari yang sama diklaim oleh kelompok separatis dan menewaskan empat orang termasuk dua tentara di provinsi selatan Sindh, yang ibukota Karachi.

Baca Juga: Kecelakaan pesawat di Pakistan Mei 2020 akibat corona, ini penjelasannya

Editor: Khomarul Hidayat