Keluar dari Tekanan, Rupiah Spot Menguat Tipis di Rp 16.240 per dollar



MOMSMONEY.ID - Mata uang rupiah mampu keluar dari tekanan dollar AS pada perdagangan sore ini. Rupiah di pasar spot menguat tipis di saat indeks dollar AS masih solid.

Mengutip Bloomberg, Rabu (10/7), rupiah spot menguat 10,50 poin atau 0,06% dibandingkan kemarin menjadi Rp 16.240 per dollar AS.

Menurut Ibrahim Assuaibi, analis pasar forex dan Direktur Laba Forexindo Berjangka, di eksternal, komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell memicu meningkatnya spekulasi mengenai kapan bank sentral akan mulai memangkas suku bunga, setelah terjadi pelambatan di pasar tenaga kerja dan kemajuan dalam menurunkan inflasi. 


Ketua Fed menegaskan kembali komitmen bank sentral terhadap target inflasi 2%, dan tidak memberikan petunjuk langsung kapan The Fed akan mulai menggunting suku bunga. Dollar menemukan kekuatan setelah kesaksian Powell. Ketua Fed juga akan memberikan kesaksian di depan DPR pada Rabu nanti.

Sementara, sebagian besar pedagang mempertahankan taruhan mereka pada penurunan suku bunga di bulan September. Kesaksian Powell mendorong peningkatan kehati-hatian menjelang rilis data inflasi indeks harga konsumen (CPI) utama pada Kamis. Angka CPI diperkirakan menunjukkan inflasi semakin menurun pada Juni, meskipun tipis.  

Baca Juga: Rupiah Nyaris Kehabisan Tenaga, Menguat Tipis di Rp 16.251 per dollar

Di pasar Asia, inflasi indeks harga produsen Jepang masih relatif lemah, meskipun inflasi pabrik meningkat pada bulan Juni. Sehingga menambah keraguan apakah Bank of Japan (BoJ)akan memiliki cukup dorongan untuk terus melakukan pengetatan kebijakan. 

Inflasi CPI Tiongkok menyusut pada Juni, mencerminkan rendahnya kepercayaan konsumen untuk berbelanja. Hal ini menimbulkan pertanyaan seberapa besar pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung di negara ini.  

Sedangkan, di internal, Bank Indonesia (BI) melaporkan pada Juni 2024 kinerja penjualan eceran diperkirakan meningkat secara tahunan maupun bulanan. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2024 yang sebesar 232,8, atau secara tahunan tumbuh 4,4% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada April lalu yang hanya 2,1% yoy.

Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada Juni 2024 diperkirakan juga meningkat dengan pertumbuhan 2,1% (mtm), setelah pada periode sebelumnya terkontraksi 3,5% mtm.  

Baca Juga: Tips Hadapi Tantangan Gejolak Ekonomi Global

Adapun responden memperkirakan penjualan meningkat pada Agustus dan November 2024. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Agustus dan November 2024 masing-masing sebesar 158,8 dan 146,1, lebih tinggi dari 137,2 dan 143,7 pada periode sebelumnya.

Ibrahim memprediksi, pada perdagangan besok, Kamis (11/7), mata uang rupiah fluktuatif, namun berpeluang ditutup menguat di rentang  Rp 16.190-Rp 16.280 per dollar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini