Keluar Nasdem, apa tunggangan politik Hary Tanoe?



JAKARTA. Meski kini Hary Tanoesoedibjo telah keluar dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), namun Bos MNC Grup itu menyatakan tak akan berhenti untuk berpolitik

Hary menegaskan, saat ini tengah memikirkan masak-masak tiga opsi yang hendak dipilih pasca keluar dari partai yang belum pernah ikut pemilu itu. "Gerakan politik saya tetap akan saya jalankan," katanya saat jumpa pers, Senin (21/1).

Opsi pertama yang akan dilakukan adalah bergabung, atau membentuk organisasi kemasyarakatan (ormas). Menurutnya, fokus politiknya adalah ikut menggerakkan perubahan untuk kemajuan bangsa.


Opsi kedua yang akan dilakukan adalah, membentuk partai baru. "Kalau partai baru ini harus menunggu sampai 2019." katanya.

Opsi ketiga dari dirinya adalah, memilih untuk bergabung dengan partai politik peserta pemilu lainnya. "Sejauh ini ada beberapa partai yang mulai mendekati saya," katanya.

Meski demikian, Hary mengaku belum bisa memutuskan memilih salah satu dari tiga opsi tersebut. Sejauh ini, dirinya masih fokus terkait pengunduran dirinya dari partai Nasdem. "Nanti pada saatnya saya akan mengumumkan opsi pilihan saya ini," ujarnya.

Kabar yang santer, Hary akan merapat ke partai Golkar. Ini lantaran Hary melalui perusahaannya membeli sejumlah aset-aset perusahaan milik grup Bakrie.

Tapi buru-buru Hary membantah perihal itu. "Saya pisahkan bisnis dan politik. Kalau bisnis intinya sepakat satu pihak dan terjadi transaksi. Kalau politik harus ada kesatuan politik," ujarnya.

Selain dengan Golkar, Hary juga dikabarkan tengah intensif berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Gerinda, Prabowo Subianto. Tapi sekali lagi dirinya juga membantah kabar itu. "Sejauh ini komunikasi dengan dengan Prabowo tidak membicarakan politik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri