Keluar negeri, Pansus OJK habiskan Rp 1,7 miliar



JAKARTA. Meski menuai kontroversi, Panitia Khusus Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap akan melenggang ke luar negeri. Rencananya, pada Oktober mendatang, panitias khusus DPR ini akan bertandang ke empat negara. Alasannya untuk melakukan studi banding soal OJK.Empat negara yakni, Jepang, Korea Selatan, Inggris dan Jerman. Panitia khusus DPR memilih Jepang dan Korea Selatan karena kedua negara Asia Timur itu dianggap berhasil menerapkan OJK. Sementara, dua negara Eropa lainnya dinilai gagal menerapkan OJK.Ketua Panitia Khusus OJK Nusron Wahid menyatakan pihaknya harus melakukan kunjungan ke luar negeri untuk mendalami soal OJK ini. "Banyak yang menganggap hal itu bisa diperoleh dari buku atau internet, tapi apa itu bisa dipertanggungjawabkan," kata Nusron, Rabu (29/9).Kunjungan kerja ke luar negeri selama lima hari ini yang dilakukan 30 anggota panitia khusus ini menghabiskan dana sebesar Rp 1,7 miliar. Dua hari untuk perjalanan dan tiga hari rapat dengan pejabat terkait. Panitia khusus sudah mengagendakan pertemuan dengan beberapa pejabat. Antara lain, pejabat bank sentral setempat dan pemegang OJK di masing-masing negara. Selain itu, mereka juga akan bertemu dengan direksi lima bank besar di masing-masing negara. "Kami akan mendalami, kenapa OJK bisa sukses dan gagal," jelas Nusron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can