JAKARTA. Langkah Pemerintah China mendevaluasi yuan mendorong dana asing (hot money) kabur dari negara tersebut. Data Bloomberg menyebut, arus dana asing yang cabut dari China hingga Agustus 2015 mencapai US$ 141,66 miliar, naik US$ 17,04 miliar dari bulan sebelumnya. Data tersebut mengacu pada pembelian valas dan perubahan deposito valas di negara tersebut. Banyak pihak menduga hengkangnya arus modal ke luar China lantaran devaluasi yuan pada 11 Agustus sebesar 1,9%, dan disusul 1,6% sehari berikutnya. Efek aksi tersebut, pasar komoditas tertekan, dan ekuitas serta mata uang di sejumlah negara berkembang rontok. Perdana Menteri China Li Keqiang sendiri juga telah mencoba menenangkan investor, dan menyatakan bahwa China bukan biang kerok perlambatan ekonomi global.
Keluar US$ 141 M dari China, hot money ke emas
JAKARTA. Langkah Pemerintah China mendevaluasi yuan mendorong dana asing (hot money) kabur dari negara tersebut. Data Bloomberg menyebut, arus dana asing yang cabut dari China hingga Agustus 2015 mencapai US$ 141,66 miliar, naik US$ 17,04 miliar dari bulan sebelumnya. Data tersebut mengacu pada pembelian valas dan perubahan deposito valas di negara tersebut. Banyak pihak menduga hengkangnya arus modal ke luar China lantaran devaluasi yuan pada 11 Agustus sebesar 1,9%, dan disusul 1,6% sehari berikutnya. Efek aksi tersebut, pasar komoditas tertekan, dan ekuitas serta mata uang di sejumlah negara berkembang rontok. Perdana Menteri China Li Keqiang sendiri juga telah mencoba menenangkan investor, dan menyatakan bahwa China bukan biang kerok perlambatan ekonomi global.