KONTAN.CO.ID - BAUBAU. Kelompok teroris Abu Sayyaf menyandera dua nelayan asal Wakatobi, Hariadin dan Heri Ardiansyah, saat sedang menjaring ikan di perairan Sandakan-Tawau, Filipina. Agar kedua nelayan tersebut dibebaskan, kelompok Abu Sayyaf meminta uang tebusan Rp 10 miliar. Fitria Amelia, keponakan dari Hariadin, mengaku tidak mempunyai uang Rp 10 miliar sehingga meminta bantuan pemerintah untuk membebaskan pamannya tersebut. “Kami ini tidak ada uang (nilainya) sebesar permintaan itu. Kami ini orang kecil, orang susah. Kami mau ambil di mana itu uang,” kata Fitri Amelia, Kamis (21/2). Ia mengetahui adanya permintaan uang tebusan tersebut setelah orang dari Kementrian Luar Negeri datang melihat dan memotret rumah keluarga korban sandera di Kabupaten Wakatobi pada tiga minggu lalu.
Keluarga korban sandera Abu Sayyaf tidak mampu bayar tebusan Rp 10 miliar
KONTAN.CO.ID - BAUBAU. Kelompok teroris Abu Sayyaf menyandera dua nelayan asal Wakatobi, Hariadin dan Heri Ardiansyah, saat sedang menjaring ikan di perairan Sandakan-Tawau, Filipina. Agar kedua nelayan tersebut dibebaskan, kelompok Abu Sayyaf meminta uang tebusan Rp 10 miliar. Fitria Amelia, keponakan dari Hariadin, mengaku tidak mempunyai uang Rp 10 miliar sehingga meminta bantuan pemerintah untuk membebaskan pamannya tersebut. “Kami ini tidak ada uang (nilainya) sebesar permintaan itu. Kami ini orang kecil, orang susah. Kami mau ambil di mana itu uang,” kata Fitri Amelia, Kamis (21/2). Ia mengetahui adanya permintaan uang tebusan tersebut setelah orang dari Kementrian Luar Negeri datang melihat dan memotret rumah keluarga korban sandera di Kabupaten Wakatobi pada tiga minggu lalu.