JAKARTA. Keluarga salah satu korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, kembali mendatangi rumah sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta. Kedatangan keluarga korban adalah untuk mencari kejelasan mengenai nasib anggota keluarga yang menjadi korban.Adalah keluarga reporter majalah Angkasa, Dody Aviantara yang terlihat mendatangi ruang rehabilitasi medik RS Polri Kramat Jati pada Jumat (18/5), sekitar pukul 11.45 WIB. Toni Aviantara, adik korban mengaku masih menunggu kabar kepastian identifikasi salah satu anggota keluarganya, yaitu Dody Aviantara."Kami datang karena inisiatif sendiri. Karena kami dengar dari media, sudah ada jenazah yang teridentifikasi. Sekedar ingin mengetahui perkembangan selanjutnya terkait proses identifikasi keluarga kami," tutur Toni di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Jumat (18/5).Toni menambahkan bahwa pihaknya tidak menyerahkan data ante mortem tambahan milik korban, karena menurutnya data yang diserahkan kepada pihak tim Disaster Victim Identification (DVI) telah lengkap. "Kami datang tidak mengantarkan data ante mortem tambahan, karena kami sudah serahkan data secara lengkap. Kami hanya menanyakan perkembangan. Karena kalau ada perkembangan, kami akan diberitahu," kata Toni mewakili pihak keluarga.Dalam kesempatan yang sama, ibunda Dody Aviantara, Isumilah telah memasrahkan seluruh hasil kepada pihak rumah sakita dan kepolisian. Isumilah tetap berharap yang terbaik atas kondisi jenazah putranya itu."Apapun keadaannya, kondisinya, kita minta kepastian. Itu mungkin yang terbaik bagi keluarga kami," sebut Isumilah lirih.Dody Aviantara, merupakan reporter majalah Angkasa, yang diduga menjadi salah satu korban dari 45 penumpang jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Nama Dody tercatat dalam manifest penumpang dalam demo penerbangan atau joy flight pesawat pabrikan Rusia itu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Keluarga korban Sukhoi masih menunggu kepastian
JAKARTA. Keluarga salah satu korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, kembali mendatangi rumah sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta. Kedatangan keluarga korban adalah untuk mencari kejelasan mengenai nasib anggota keluarga yang menjadi korban.Adalah keluarga reporter majalah Angkasa, Dody Aviantara yang terlihat mendatangi ruang rehabilitasi medik RS Polri Kramat Jati pada Jumat (18/5), sekitar pukul 11.45 WIB. Toni Aviantara, adik korban mengaku masih menunggu kabar kepastian identifikasi salah satu anggota keluarganya, yaitu Dody Aviantara."Kami datang karena inisiatif sendiri. Karena kami dengar dari media, sudah ada jenazah yang teridentifikasi. Sekedar ingin mengetahui perkembangan selanjutnya terkait proses identifikasi keluarga kami," tutur Toni di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Jumat (18/5).Toni menambahkan bahwa pihaknya tidak menyerahkan data ante mortem tambahan milik korban, karena menurutnya data yang diserahkan kepada pihak tim Disaster Victim Identification (DVI) telah lengkap. "Kami datang tidak mengantarkan data ante mortem tambahan, karena kami sudah serahkan data secara lengkap. Kami hanya menanyakan perkembangan. Karena kalau ada perkembangan, kami akan diberitahu," kata Toni mewakili pihak keluarga.Dalam kesempatan yang sama, ibunda Dody Aviantara, Isumilah telah memasrahkan seluruh hasil kepada pihak rumah sakita dan kepolisian. Isumilah tetap berharap yang terbaik atas kondisi jenazah putranya itu."Apapun keadaannya, kondisinya, kita minta kepastian. Itu mungkin yang terbaik bagi keluarga kami," sebut Isumilah lirih.Dody Aviantara, merupakan reporter majalah Angkasa, yang diduga menjadi salah satu korban dari 45 penumpang jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Nama Dody tercatat dalam manifest penumpang dalam demo penerbangan atau joy flight pesawat pabrikan Rusia itu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News