Keluarga Konglomerat Aboitiz Perluas Bisnis dengan Konsesi Bandara Ketiga di Filipina



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Aboitiz InfraCapital, bagian infrastruktur dari Aboitiz Equity Ventures milik keluarga konglomerat Aboitiz, telah memenangkan kontrak pengelolaan bandara ketiganya, memperluas jejak bisnisnya di Filipina. 

Perusahaan ini akan mengelola Bandara Internasional Panglao di Pulau Panglao, Provinsi Bohol, yang merupakan salah satu tujuan wisata populer di negara tersebut.

Kontrak yang diperoleh Aboitiz InfraCapital adalah kontrak 30 tahun untuk meningkatkan dan mengoperasikan bandara internasional tersebut. 


Baca Juga: Dua Kali Lewati Krisis Besar, JCC Sukses Membangun Bisnis MICE Selama Tiga Dekade

Perusahaan berencana untuk menginvestasikan 4,5 miliar peso (sekitar US$ 77 juta) untuk memperbarui fasilitas bandara. 

Rencana ini mencakup peningkatan kapasitas penanganan penumpang tahunan sebesar 25% menjadi 2,5 juta penumpang dalam waktu satu hingga dua tahun, dengan target jangka panjang mencapai 3,9 juta penumpang pada tahun 2030.

"Proyek ini bukan hanya tentang peningkatan fasilitas tetapi juga tentang peningkatan peluang ekonomi, peningkatan pariwisata, dan peningkatan konektivitas di wilayah Visayas, dan kami senang menjadi bagian dari inisiatif ini," ujar Cosette Canilao, Presiden dan CEO Aboitiz InfraCapital.

Kontrak pengelolaan Bandara Panglao ini diberikan hanya sebulan setelah Aboitiz InfraCapital juga dianugerahi konsesi 30 tahun untuk meningkatkan Bandara Internasional di Misamis Oriental, Provinsi di Pulau Mindanao. Proyek ini, yang akan dimulai pada bulan April 2024, memerlukan investasi sebesar 12,8 miliar peso.

Baca Juga: Singapura dan Korea Selatan akan Memulai Kemitraan Strategis Tahun Depan

Pemerintah Filipina bergantung pada perusahaan swasta untuk memperbaiki dan mengelola infrastruktur bandara yang sudah tua. Sebuah konsorsium yang dipimpin oleh San Miguel Corp., milik miliarder Ramon Ang, juga baru saja mengambil alih operasi Bandara Internasional Ninoy Aquino di Manila. 

San Miguel akan menginvestasikan 171 miliar peso untuk memodernisasi bandara utama tersebut.

Dalam beberapa bulan mendatang, pemerintah Filipina berencana untuk memprivatisasi dua bandara internasional lainnya: Bandara Iloilo di Filipina tengah dan Bandara Puerto Princesa di Pulau Palawan, yang terkenal dengan sungai bawah tanahnya yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO. 

Aboitiz InfraCapital berencana untuk ikut berpartisipasi dalam penawaran untuk kedua proyek tersebut.

Aboitiz InfraCapital juga telah menggandakan investasinya di sektor bandara Filipina. Pada tahun 2022, perusahaan ini membeli Bandara Internasional Mactan-Cebu dari perusahaan patungan yang dimiliki oleh taipan Edgar Saavedra dari Megawide dan GMR Group dari India seharga 25 miliar peso.

Baca Juga: Miliarder Asia bersiap ambil untung di bursa di tengah pandemi Covid-19, ini canya

Dipimpin oleh Sabin Aboitiz, Aboitiz Equity Ventures adalah salah satu konglomerat terbesar di Filipina, dengan kepemilikan di berbagai sektor seperti energi, perbankan, makanan, dan real estat. 

Sabin dan keluarganya diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 2,2 miliar, yang menempatkan mereka di posisi ke-10 dalam daftar orang terkaya versi Forbes di Filipina pada Agustus 2024.

Editor: Noverius Laoli