JAKARTA. Keluarga syok saat Firman, terduga teroris kelompok Solo, diciduk dari rumah bibinya, di Perumahan Anyelir 2, Blok E1/1 Cilodong Depok, Jawa Barat pada Rabu (5/9) pagi. Petugas kesehatan bahkan sempat membawa masuk tabung oksigen ke dalam rumah. Berdasarkan keterangan Mursid, saksi mata yang juga petugas keamanan di perumahan itu menuturkan, usai digerebek pihak keluarga sempat mendampingi Firman saat diboyong petugas Densus. "Saya lihat, ada 30 orang Densus yang mengapit depan dan belakang anak itu. Bibinya sendiri keluar mengantarkan, dia nangis-nangis histeris," ujar Mursid, Rabu pagi. Sang bibi, katanya, tampak tak menyangka Firman menjadi target operasi Densus dalam pemberantasan aksi teror. "Dia teriak-teriak terus, suaminya berusaha menangkan si Ibu," kata Mursid.
Keluarga syok saat Firman ditangkap Densus
JAKARTA. Keluarga syok saat Firman, terduga teroris kelompok Solo, diciduk dari rumah bibinya, di Perumahan Anyelir 2, Blok E1/1 Cilodong Depok, Jawa Barat pada Rabu (5/9) pagi. Petugas kesehatan bahkan sempat membawa masuk tabung oksigen ke dalam rumah. Berdasarkan keterangan Mursid, saksi mata yang juga petugas keamanan di perumahan itu menuturkan, usai digerebek pihak keluarga sempat mendampingi Firman saat diboyong petugas Densus. "Saya lihat, ada 30 orang Densus yang mengapit depan dan belakang anak itu. Bibinya sendiri keluar mengantarkan, dia nangis-nangis histeris," ujar Mursid, Rabu pagi. Sang bibi, katanya, tampak tak menyangka Firman menjadi target operasi Densus dalam pemberantasan aksi teror. "Dia teriak-teriak terus, suaminya berusaha menangkan si Ibu," kata Mursid.