KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ant Group sedang menjajaki opsi Jack Ma melakukan divestasi sahamnya terhadap perusahaan tersebut dan mengendalikan kendali penuh. Opsi tersebut muncul setelah adanya pertemuan perusahaan dengan regulator China agar bisnisnya dapat diawasi oleh Beijing.

Dilansir dari Reuters, pejabat dari bank sentral China, PBOC dan regulator keuangan CBIRC telah melakukan pertemuan dengan Ant dan Ma secara terpisah sebelumnya. Dalam pertemuan tersebut, kabarnya dibahas kemungkinan keluarnya Ma dari perusahaan tersebut.

Hanya saja, Ant membantah bahwa divestasi saham Ma pernah dipertimbangkan. “Divestasi saham Tuan Ma di Ant Group tidak pernah menjadi subjek diskusi dengan siapa pun,” ungkap juru bicara Ant seperti dikutip dari Reuters, Minggu (18/4).

Perusahaan berharap saham Ma tersebut dapat dijual kepada investor yang ada di Ant atau afiliasi dari Alibaba Group Holding Ltd tanpa melibatkan entitas eksternal.

Sebaliknya, regulator China juga melarang Ma untuk menjual sahamnya kepada entitas atau individu yang dekat dengannya atau opsi lain yaitu menjual sahamnya ke investor yang berafiliasi dengan negara.

Baca Juga: Ant Group tengah menjajaki opsi bagi Jack Ma untuk mendivestasi sahamnya

Keluarnya Ma dari perusahaan tersebut dinilai dapat membantu jalan Ant untuk kembali berencana go public. Sebelumnya, perusahaan telah berencana untuk melakukan penawaran perdana dengan nilai diperkirakan bisa mencapai US$ 37 miliar namun akhirnya batal.

Ma sebelumnya juga telah mengundurkan diri dari posisi perusahaan. Tetapi, ia tetap memiliki kendali efektif terhadap Ant dengan kepemilikan saham 10% melalui entitas terkait.

Sarana investasi Ma, Hangzhou Yunbo memiliki kendali atas dua entitas lain yang memiliki gabungan 50,5% saham Ant. Yunbo yang sahamnya dimiliki oleh Ma sebesar 34% bisa memutuskan semua hal yang berkaitan dengan Ant.

Sumber Reuters mengatakan bahwa ada kemungkinan Ma akan menjual sahamnya di Yunbo untuk keluar dari Ant. Langkah tersebut dinilai dapat membuka jalan bagi Ant untuk bergerak lebih dekat untuk menyelesaikan perombakan serta menghidupkan kembali listingannya.

Editor: Yudho Winarto