JAKARTA. Kemacetan lalu-lintas yang terjadi pada jalur masuk Pelabuhan Merak, Banten yang terjadi selama tiga pekan terakhir telah usai. Antrean truk sudah tidak ada lagi baik di Jalan Cikuasa Atas maupun tol Merak-Tangerang, Senin (7/3). Antrean truk juga sudah tidak terjadi lagi di dermaga-dermaga Pelabuhan Merak. Meski demikian hingga saat itu PT ASDP Indonesia Ferry belum menghitung nilai kerugian yang terjadi akibat kemacetan.Direktur Usaha Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry, Prasetyo Bakti Utomo mengatakan, saat ini mereka masih melakukan upaya recovery pasca kemacetan yang terjadi. Tidak ada fasilitas pelabuhan yang mengalami kerusakan, tapi kemacetan telah meninggalkan banyak sampah. Untuk itu, hal pertama yang dilakukan adalah membersihkan sampah-sampah yang banyak berserakan. "Kami belum sempat menghitung nilai kerugian akibat kemacetan," ungkap Prasetyo, Senin (7/3).Prasetyo mengatakan antrean truk di Jalan Cikuasa Atas, Merak terakhir terlihat pada hari Minggu sore (6/3). Adapun antrean di jalan tol sudah bisa teratasi sejak satu hari sebelumnya. Kemacetan dapat terurai seiring dengan penambahan kapal yang dilakukan. Kapal bantuan yang didatangkan di antaranya berasal dari Kementerian Perhubungan, PT Pelni dan TNI Angkatan Laut. Pada hari Senin (7/3), Prasetyo mengatakan, jumlah kapal yang beroperasi untuk penyeberangan Merak-Bakauheni berjumlah 20 kapal. Selanjutnya pada Selasa dan Rabu rencananya akan dioperasikan 22 kapal. Pada hari Kamis dan Jumat, mereka akan mengoperasikan 24 kapal. Penambahan jumlah kapal itu, menurutnya, disesuaikan dengan peningkatan jumlah kendaraan yang menyeberang pada akhir pekan. Prasetyo mengatakan, saat ini kendaraan yang akan menyeberang juga tidak perlu mengantre di dermaga. Selanjutnya, mereka berupaya untuk konsisten dengan pelayanan untuk menghindari terjadinya penumpukan kendaraan lagi. Dia optimistis kemacetan tidak akan terjadi lagi karena saat ini jumlah trip per hari rata-rata sudah 80 trip. "Jumlah trip itu sudah ideal," jelas Prasetyo.Dampak dari kelancaran lalu lintas yang menuju ke Merak juga dirasakan oleh pengelola tol Jakarta-Merak. Sebelumnya antrean panjang terjadi di jalan tol hingga mencapai 7 kilometer. Kendaraan umum dan angkutan juga tidak diizinkan melewati jalan itu. "Sekarang sudah normal lagi bagi kendaraan umum dan penumpang yang akan menuju ke Merak atau Cilegon Timur," terang Manajer Pengendalian dan Pengumpulan Tol Cikupa-Merak, Ega N Boga. Ega mengatakan, saat terjadi kemacetan, lalu lintas kendaraan di jalan tol itu menurun dari biasanya; dari 6.500 kendaraan menjadi hanya 1.500 kendaraan per hari. Tapi sejak hari Minggu (6/3) sudah berangsur normal. Sepanjang hari kendaraan yang melintas mencapai 5.000 kendaraan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kemacetan usai, ASDP Merak masih belum menghitung kerugian
JAKARTA. Kemacetan lalu-lintas yang terjadi pada jalur masuk Pelabuhan Merak, Banten yang terjadi selama tiga pekan terakhir telah usai. Antrean truk sudah tidak ada lagi baik di Jalan Cikuasa Atas maupun tol Merak-Tangerang, Senin (7/3). Antrean truk juga sudah tidak terjadi lagi di dermaga-dermaga Pelabuhan Merak. Meski demikian hingga saat itu PT ASDP Indonesia Ferry belum menghitung nilai kerugian yang terjadi akibat kemacetan.Direktur Usaha Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry, Prasetyo Bakti Utomo mengatakan, saat ini mereka masih melakukan upaya recovery pasca kemacetan yang terjadi. Tidak ada fasilitas pelabuhan yang mengalami kerusakan, tapi kemacetan telah meninggalkan banyak sampah. Untuk itu, hal pertama yang dilakukan adalah membersihkan sampah-sampah yang banyak berserakan. "Kami belum sempat menghitung nilai kerugian akibat kemacetan," ungkap Prasetyo, Senin (7/3).Prasetyo mengatakan antrean truk di Jalan Cikuasa Atas, Merak terakhir terlihat pada hari Minggu sore (6/3). Adapun antrean di jalan tol sudah bisa teratasi sejak satu hari sebelumnya. Kemacetan dapat terurai seiring dengan penambahan kapal yang dilakukan. Kapal bantuan yang didatangkan di antaranya berasal dari Kementerian Perhubungan, PT Pelni dan TNI Angkatan Laut. Pada hari Senin (7/3), Prasetyo mengatakan, jumlah kapal yang beroperasi untuk penyeberangan Merak-Bakauheni berjumlah 20 kapal. Selanjutnya pada Selasa dan Rabu rencananya akan dioperasikan 22 kapal. Pada hari Kamis dan Jumat, mereka akan mengoperasikan 24 kapal. Penambahan jumlah kapal itu, menurutnya, disesuaikan dengan peningkatan jumlah kendaraan yang menyeberang pada akhir pekan. Prasetyo mengatakan, saat ini kendaraan yang akan menyeberang juga tidak perlu mengantre di dermaga. Selanjutnya, mereka berupaya untuk konsisten dengan pelayanan untuk menghindari terjadinya penumpukan kendaraan lagi. Dia optimistis kemacetan tidak akan terjadi lagi karena saat ini jumlah trip per hari rata-rata sudah 80 trip. "Jumlah trip itu sudah ideal," jelas Prasetyo.Dampak dari kelancaran lalu lintas yang menuju ke Merak juga dirasakan oleh pengelola tol Jakarta-Merak. Sebelumnya antrean panjang terjadi di jalan tol hingga mencapai 7 kilometer. Kendaraan umum dan angkutan juga tidak diizinkan melewati jalan itu. "Sekarang sudah normal lagi bagi kendaraan umum dan penumpang yang akan menuju ke Merak atau Cilegon Timur," terang Manajer Pengendalian dan Pengumpulan Tol Cikupa-Merak, Ega N Boga. Ega mengatakan, saat terjadi kemacetan, lalu lintas kendaraan di jalan tol itu menurun dari biasanya; dari 6.500 kendaraan menjadi hanya 1.500 kendaraan per hari. Tapi sejak hari Minggu (6/3) sudah berangsur normal. Sepanjang hari kendaraan yang melintas mencapai 5.000 kendaraan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News