JAKARTA. Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Melani Leimena Suharli ikut mengomentari marahnya Ani Yudhoyono di instagram. Menurutnya, kemarahan Ibu Negara itu hanya reaksi spontan yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Melani menjelaskan, dirinya mengenal Ani dengan sangat dekat. Sepengetahuannya, sosok Ani sangat keibuan dan memiliki karakter yang mengayomi. "Jadi tanggapan itu spontan saja. Bu Ani memang tipe orang yang ingin mengajari, ya seperti guru, ingin semua jadi pintar," kata Melani, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (18/10/2013). Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan ini menuturkan, apa yang disampaikan oleh Ani Yudhoyono juga mengandung pesan agar masyarakat tak sembarangan memberi komentar. Ia meminta masyarakat memahami kondisi yang sebenarnya terjadi sebelum memberikan komentarnya. "Mungkin Bu Ani sedang dalam suatu acara yang mengenakan batik, terus lewat di pantai yang bagus, jadi wajar kalau berfoto dan menggunakan batik di pantai," ujarnya. Untuk diketahui, akun Instagram milik Ibu Negara Ani Yudhoyono kembali menjadi bahan perbincangan di media sosial. Bukan karena hasil karya Ani, melainkan karena komentar istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Ani menyebut follower-nya "sangat bodoh". Masalah itu muncul dalam foto keluarga SBY ketika berada di Pantai Klayar, Desa Sendang, Pacitan, Jawa Timur. Mereka yang berpose di pinggir pantai, yakni SBY dan Ani, Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Pohan serta putrinya Almira Tunggadewi Yudhoyono alias Aira. Ada pula Edhie Baskoro Yudhoyono dan istrinya, Siti Rubi Aliya Rajasa. Mereka semua kompak mengenakan pakaian batik. Rupanya, pakaian batik itu yang menjadi pemicu masalah. Salah satu follower Ani dengan akun @erie_nya berkomentar, "Baju batik sudah dikenakan di mana-mana, bukan hanya untuk acara resmi saja, namun juga acara setengah resmi, bahkan santai." Entah mengapa sepertinya Ani merasa terganggu dengan komentar itu. Ia bereaksi dengan membalas @erie_nya, "Subhanallah, komentar anda yang sangat bodoh. Kok anda tidak berpikir bahwa kami sedang melakukan kunjungan dan mampir sebentar ke pantai itu sekalian lewat? Come on, apa tak ada komentar lain yang lebih bisa diterima siapa saja?" (Indra Akuntono/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kemarahan Ani Yudhoyono dinilai hanya spontanitas
JAKARTA. Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Melani Leimena Suharli ikut mengomentari marahnya Ani Yudhoyono di instagram. Menurutnya, kemarahan Ibu Negara itu hanya reaksi spontan yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Melani menjelaskan, dirinya mengenal Ani dengan sangat dekat. Sepengetahuannya, sosok Ani sangat keibuan dan memiliki karakter yang mengayomi. "Jadi tanggapan itu spontan saja. Bu Ani memang tipe orang yang ingin mengajari, ya seperti guru, ingin semua jadi pintar," kata Melani, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (18/10/2013). Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan ini menuturkan, apa yang disampaikan oleh Ani Yudhoyono juga mengandung pesan agar masyarakat tak sembarangan memberi komentar. Ia meminta masyarakat memahami kondisi yang sebenarnya terjadi sebelum memberikan komentarnya. "Mungkin Bu Ani sedang dalam suatu acara yang mengenakan batik, terus lewat di pantai yang bagus, jadi wajar kalau berfoto dan menggunakan batik di pantai," ujarnya. Untuk diketahui, akun Instagram milik Ibu Negara Ani Yudhoyono kembali menjadi bahan perbincangan di media sosial. Bukan karena hasil karya Ani, melainkan karena komentar istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Ani menyebut follower-nya "sangat bodoh". Masalah itu muncul dalam foto keluarga SBY ketika berada di Pantai Klayar, Desa Sendang, Pacitan, Jawa Timur. Mereka yang berpose di pinggir pantai, yakni SBY dan Ani, Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Pohan serta putrinya Almira Tunggadewi Yudhoyono alias Aira. Ada pula Edhie Baskoro Yudhoyono dan istrinya, Siti Rubi Aliya Rajasa. Mereka semua kompak mengenakan pakaian batik. Rupanya, pakaian batik itu yang menjadi pemicu masalah. Salah satu follower Ani dengan akun @erie_nya berkomentar, "Baju batik sudah dikenakan di mana-mana, bukan hanya untuk acara resmi saja, namun juga acara setengah resmi, bahkan santai." Entah mengapa sepertinya Ani merasa terganggu dengan komentar itu. Ia bereaksi dengan membalas @erie_nya, "Subhanallah, komentar anda yang sangat bodoh. Kok anda tidak berpikir bahwa kami sedang melakukan kunjungan dan mampir sebentar ke pantai itu sekalian lewat? Come on, apa tak ada komentar lain yang lebih bisa diterima siapa saja?" (Indra Akuntono/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News