JAKARTA. Faktor cuaca membuat harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) terus merambat naik. Sebab, kemarau di Argentina dan Brazil bakal menyusutkan produksi minyak kedelai kedua negara yang menjadi produsen kedelai utama dunia itu. "Ini akan positif bagi CPO sebab CPO merupakan substitusi minyak kedelai ," kata Ibrahim, analis komoditas dari Asia Kapitalindo. Saat ini, kedua jenis minyak ini menyumbang dua pertiga total kebutuhan minyak nabati dunia. Selama ini, harga minyak kedelai lebih tinggi ketimbang minyak sawit. Namun, selisih harga keduanya sekarang makin sempit. Bahkan ketika cadangan CPO melimpah ke rekornya, gap harga itu malah mengecil. Tahun ini, selisih harga keduanya rata-rata 45%, turun dari selisih 65% pada kuartal keempat 2008. Ini pertanda bahwa sebagian konsumen beralih dari mengonsumsi minyak kedelai ke CPO.
Kemarau Brazil dan Argentina Dongkrak Harga CPO
JAKARTA. Faktor cuaca membuat harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) terus merambat naik. Sebab, kemarau di Argentina dan Brazil bakal menyusutkan produksi minyak kedelai kedua negara yang menjadi produsen kedelai utama dunia itu. "Ini akan positif bagi CPO sebab CPO merupakan substitusi minyak kedelai ," kata Ibrahim, analis komoditas dari Asia Kapitalindo. Saat ini, kedua jenis minyak ini menyumbang dua pertiga total kebutuhan minyak nabati dunia. Selama ini, harga minyak kedelai lebih tinggi ketimbang minyak sawit. Namun, selisih harga keduanya sekarang makin sempit. Bahkan ketika cadangan CPO melimpah ke rekornya, gap harga itu malah mengecil. Tahun ini, selisih harga keduanya rata-rata 45%, turun dari selisih 65% pada kuartal keempat 2008. Ini pertanda bahwa sebagian konsumen beralih dari mengonsumsi minyak kedelai ke CPO.