JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosika (BMKG) meramalkan seluruh wilayah Indonesia memasuki musim kemarau sejak Mei hingga September ini. Itu sebabnya, pasokan dan ketersediaan pangan mulai riskan. Sutarto Alimoeso, Direktur Utama Perum Bulog, mengatakan, dampak musim kemarau memang harus diwaspadai karena panen padi berkurang pada September ini. "September nanti diprediksikan memasuki masa paceklik padi," katanya, akhir pekan lalu. Dampak masa paceklik itu bisa terasa hingga tahun depan. Mengantisipasi kondisi tersebut, Sutarto menyatakan bahwa Bulog tetap membuka opsi melanjutkan impor beras tahap kedua di tahun ini. Adapun realisasi impor beras tergantung pada perhitungan antara ketersediaan pasokan dan kebutuhan. "Kami selalu menghitung perkembangan panen," kata Sutarto.
Kemarau mengancam stok pangan
JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosika (BMKG) meramalkan seluruh wilayah Indonesia memasuki musim kemarau sejak Mei hingga September ini. Itu sebabnya, pasokan dan ketersediaan pangan mulai riskan. Sutarto Alimoeso, Direktur Utama Perum Bulog, mengatakan, dampak musim kemarau memang harus diwaspadai karena panen padi berkurang pada September ini. "September nanti diprediksikan memasuki masa paceklik padi," katanya, akhir pekan lalu. Dampak masa paceklik itu bisa terasa hingga tahun depan. Mengantisipasi kondisi tersebut, Sutarto menyatakan bahwa Bulog tetap membuka opsi melanjutkan impor beras tahap kedua di tahun ini. Adapun realisasi impor beras tergantung pada perhitungan antara ketersediaan pasokan dan kebutuhan. "Kami selalu menghitung perkembangan panen," kata Sutarto.