KONTAN.CO.ID - Musim kemarau yang melanda Indonesia turut mempengaruhi produksi teh nasional. Ketua Umum Dewan Teh Indonesia, Rachmat Badruddin mengungkap, kekeringan tersebut turut mendorong hama dan penyakit, sehingga selama beberapa bulan terakhir produksi teh bisa berkurang hingga 50%. "Produksi semester I masih normal, tidak terlalu banyak penurunan. Diperkirakan penurunan produksi terjadi terutama pada tiga bulan terakhir, yaitu Juli, Agustus, dan September. Karena kemarau yang cukup berat bahkan produksi ada yang sampai menurun hingga 50%," tutur Rachmat kepada KONTAN, Kamis (28/9). Secara keseluruhan, produksi teh ini bisa menurun hingga 25% sampai 30% hingga akhir tahun. Padahal, selama setahun rata-rata produksi teh nasional sekitar 125.000 ton. Bila dihitung, produksi teh hingga akhir tahun berkisar 87.000 ton hingga 93.730 ton.
Kemarau, produksi teh menurun drastis
KONTAN.CO.ID - Musim kemarau yang melanda Indonesia turut mempengaruhi produksi teh nasional. Ketua Umum Dewan Teh Indonesia, Rachmat Badruddin mengungkap, kekeringan tersebut turut mendorong hama dan penyakit, sehingga selama beberapa bulan terakhir produksi teh bisa berkurang hingga 50%. "Produksi semester I masih normal, tidak terlalu banyak penurunan. Diperkirakan penurunan produksi terjadi terutama pada tiga bulan terakhir, yaitu Juli, Agustus, dan September. Karena kemarau yang cukup berat bahkan produksi ada yang sampai menurun hingga 50%," tutur Rachmat kepada KONTAN, Kamis (28/9). Secara keseluruhan, produksi teh ini bisa menurun hingga 25% sampai 30% hingga akhir tahun. Padahal, selama setahun rata-rata produksi teh nasional sekitar 125.000 ton. Bila dihitung, produksi teh hingga akhir tahun berkisar 87.000 ton hingga 93.730 ton.