Kemarin melemah, ini proyeksi pergerakan rupiah terhadap dolar AS, Jumat (19/2)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah pada Jumat (19/2) diprediksi bergerak terbatas dan masih akan dipengaruhi sentimen eksternal.

Berdasarkan data Bloomberg, pada Kamis (18/2), rupiah melemah 0,04% ke level Rp 14.025 per dollar AS. Sedangkan, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR) melemah 0,28% ke level Rp 14.059 per dollar AS dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Research and Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin menilai, pelemahan rupiah pada Kamis (18/2) masih terbatas. Penyebab pelemahan datang dari penguatan dollar Amerika Serikat (AS) seiring dengan membaiknya data ekonomi Negeri Paman Sam tersebut, khususnya pada Empire State Manufacturing Index dan penjualan ritel yang jauh di atas ekspektasi.


"Membaiknya data ekonomi memberi memberi sinyal perlahan-lahan ekonomi AS mulai pulih di tengah pendemi," kata Nanang kepada Kontan.co.id, Kamis (18/2).

Baca Juga: BI turunkan bunga acuan 25 bps, begini kata bankir dan ekonom

Meskipun begitu, pasar juga tengah menanti data ekonomi yang bakal dirilis malam ini, yakni Philadelphia Fed Manufacturing Index yang diperkirakan turun 20,3 dari 26,5. Menurut Nanang, momentum aksi bargain hunting untuk melepas dollar AS bisa terjadi jika data yang dirilis menunjukkan hasil yang buruk.

"Ini terlihat dari pergerakan mata uang utama dunia yang diperdagangan sore ini mengalami rebound," tambahnya.

Di sisi lain, rencana stimulus jumbo yang bakal digelontorkan Presiden AS Joe Biden belum menunjukkan tanda-tanda pengesahan, sehingga Biden harus mencari dukungan dari kaum buruh agar anggota parlemen bisa segera merealisasikan paket stimulus tersebut.

Dari internal, pergerakan rupiah masih dipengaruhi kondisi krisis ekonomi akibat pandemi corona. Nanang memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini masih akan kontraksi, tampak dari langkah Bank Indonesia (BI) melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,5%, dan ikut berdampak pada penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Untuk pergerakan akhir pekan, Nanang menilai kerap terjadi aksi ambil untung, yang diperkirakan berbalik dengan aksi bargain hunting karena serangkaian data ekonomi global yang padat dipublikasikan.

Nanang memperkirakan, rupiah akan bergerak pada rentang harga Rp 14.010 per dollar AS hingga Rp 14.030 per dollar AS, Jumat (19/2). Level support berada di kisaran Rp 14.010 per dollar AS hingga Rp 14.000 per dollar AS. Sedangkan untuk level resistance berada di level Rp 14.035 per dollar AS dan Rp 14.050 per dollar AS.

"Potensi untuk rupiah kembali di bawah Rp 14.000 per dollar AS butuh kekuatan besar dari eksternal dan internal, seperti pelemahan dollar AS dan progres agresif pemerintah mendorong vaksinasi," kata Nanang.

Selanjutnya: Pemangkasan suku bunga dinilai jadi angin segar bagi pasar saham Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat