Jiwa bisnis Kemas Firmansyah sudah terasah sejak kecil. Ia telah terbiasa berjualan sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Sejak masih kelas satu SD, ia sudah berjualan martabak buatan ibunya. "Saya jualan martabak keliling kampung," kata Kemas. Naluri berdagang Kemas berlanjut saat ia mengecap bangku sekolah menengah atas (SMA). Ketika SMA ini, ia menekuni usaha pembuatan tatabahasa (grammar) bahasa Inggris. Tatabahasa itu dibuat dalam bentuk kalender, sehingga bisa ditempel di dinding dan memudahkan menghafalnya. Kegiatan bisnisnya terus berlanjut. Ketika kuliah di Universitas Sriwijaya Palembang, ia berjualan jaket, celana jins, dan baju kepada teman-temannya. "saya memesannya dari Bandung," ujarnya.
Kemas sempat jatuh bangun mengembangkan usaha (2)
Jiwa bisnis Kemas Firmansyah sudah terasah sejak kecil. Ia telah terbiasa berjualan sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Sejak masih kelas satu SD, ia sudah berjualan martabak buatan ibunya. "Saya jualan martabak keliling kampung," kata Kemas. Naluri berdagang Kemas berlanjut saat ia mengecap bangku sekolah menengah atas (SMA). Ketika SMA ini, ia menekuni usaha pembuatan tatabahasa (grammar) bahasa Inggris. Tatabahasa itu dibuat dalam bentuk kalender, sehingga bisa ditempel di dinding dan memudahkan menghafalnya. Kegiatan bisnisnya terus berlanjut. Ketika kuliah di Universitas Sriwijaya Palembang, ia berjualan jaket, celana jins, dan baju kepada teman-temannya. "saya memesannya dari Bandung," ujarnya.