Kemasan final, DAJK mengincar bisnis alat tulis



JAKARTA. Produsen kemasan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK) akan menambah anak usaha baru melalui akuisisi tahun ini. DAJK menargetkan, perusahaan baru tersebut bisa mendongkrak penjualan DAJK tahun ini.

Witjaksono, Direktur Bisnis dan Pengembangan DAJK bilang, saat ini proses akuisisi perusahaan tersebut sudah masuk tahap finalisasi. "Hasilnya akan kami umumkan bulan depan (Oktober 2015)," kata Witjaksono kepada KONTAN, Senin (7/9).

Untuk proses akuisisi, DAJK mengalokasikan dana Rp 125 miliar. Hanya saja Witjaksono masih enggan membeberkan identitasnya perusahaan yang akan mereka akuisisi. "Saya belum bisa sebut namanya, termasuk siapa pemilik sahamnya saat ini. Yang pasti perusahaan itu banyak menggarap pesanan kemasan dari Nestle," kata Witjaksono.


Yang pasti, perusahaan yang akan diakuisisi bergerak di bidang produksi kemasan flexible packaging atau kemasan berbahan lentur. Namun, lagi-lagi Witjaksono belum mau memerinci lokasi pabrik dan kapasitas produksi perusahaan tersebut.

Dalam perkiraan Witjaksono, jika perusahaan bergabung dengan DAJK, maka perusahaan ini bisa bekontribusi sekitar 10% dari total pendapatan. Sebagai gambaran, 2014 pendapatan DAJK mencapai Rp 857 miliar.

Adapun perusahaan lain yang tengah dibidik DAJK adalah perusahaan di bidang produksi alat tulis atau stationery. Untuk rencana akuisisi ini, DAJK masih dalam tahap awal alias masih dalam tahap penjajakan. "Yang ini masih agak jauh prosesnya, mungkin baru tahun depan bisa selesai," ujar Witjaksono.

Adapun untuk rencana akuisisi perusahaan stationery ini, DAJK mengalokasikan dana Rp 22 miliar. Manajemen DAJK menargetkan, bisa menguasai 70% saham perusahaan stationery tersebut.

Tak hanya melakukan akuisisi, tahun ini DAJK akan melakukan groundbreaking pabrik baru di Subang, Jawa Barat. Peletakan batu pertama pembangunan pabrik tersebut direncanakan berlangsung pada Oktober 2015.

Adapun investasi untuk membangun pabrik baru ini, DAJK menggelontorkan modal Rp 900 miliar. Perinciannya: senilai Rp 550 miliar dari belanja modal tahun ini, dan sisanya senilai Rp 325 miliar - Rp 350 miliar berasal dari belanja modal tahun depan.

Pabrik baru milik DAJK ini ditargetkan bisa beroperasi awal Januari 2017 dengan kapasitas produksi 120.000 metrik ton corrugated carton per tahun. Jika pabrik ini selesai terbangun, maka kapasitas produksi corrugated carton milik DAJK akan naik menjadi 168.000 metrik ton per tahun.

Hingga saat ini DAJK  telah memiliki tiga pabrik di Tangerang. Selain memproduksi corrugated carton, DAJK juga memproduksi offset 35.000 ton per tahun.

Manajemen DAJK menargetkan penjualan tahun ini bisa naik 16%-28% menjadi

Rp 1 triliun-Rp 1,1 triliun. Tahun lalu, perolehan pendapatan DAJK tercatat sebanyak Rp 857 miliar. "Sebelumnya target kami Rp 1,2 triliun, kami koreksi karena ada perlambatan ekonomi di Indonesia," kata Witjaksono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri