Kematian akibat corona di Inggris tembus 38.000 orang, terbanyak di Eropa



KONTAN.CO.ID - LONDON. Angka kematian akibat COVID-19 di Inggris menembus angka 38.000 orang pada awal Mei, alias jadi yang terburuk di Eropa. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang penanganan krisis virus corona oleh Perdana Menteri Boris Johnson.

Dilansir dari Reuters, data yang diterbitkan oleh Kantor Statistik Nasional untuk Inggris dan Wales mencatat angka kematian resmi di Inggris sebanyak 38.289 pada 3 Mei, naik hampir 6.000 orang dalam waktu seminggu.

Baca Juga: Kembali rekor, Rusia laporkan 10.899 kasus virus corona baru pada hari Selasa


Angka tersebut menegaskan bahwa Inggris termasuk di antara negara yang paling parah terkena pandemi yang telah menewaskan lebih dari 285.000 orang di seluruh dunia ini.

Data ini muncul sehari setelah Johnson menetapkan rencana membuka pembatasan kegiatan secara bertahap.

Angka kematian yang tinggi di Inggris meningkatkan tekanan pada Johnson, di mana partai-partai oposisi mengatakan dia terlalu lambat untuk melakukan lockdown

Johnson juga dinilai terlalu lambat untuk melakukan pengujian massal dan mendapatkan peralatan pelindung yang cukup untuk rumah sakit.

Baca Juga: Jawab tuduhan FBI, China: Kami lebih memimpin dalam pengembangan vaksin Covid-19!

Sebuah Laporan Khusus Reuters yang diterbitkan pekan lalu menunjukkan rumah perawatan menanggung beban kebijakan yang dirancang untuk melindungi rumah sakitnya dari COVID-19.

Editor: Tendi Mahadi