Kematian akibat Covid-19 melonjak, Vietnam minta warga Ho Chi Minh tinggal di rumah



KONTAN.CO.ID - HANOI. Pusat bisnis Vietnam Kota Ho Chi Minh pada Jumat (20/8) mengumumkan bahwa penduduknya akan dilarang keluar rumah, ketika kota terbesar di negara itu beralih ke langkah-langkah drastis untuk memperlambat tingkat kematian akibat virus corona.

Mengutip Reuters, Jumat (20/8), perintah terberat Vietnam itu datang di tengah lonjakan kematian dan infeksi, meskipun tindakan penguncian berminggu-minggu bertujuan membatasi pergerakan di kota berpenduduk 9 juta orang, pusat wabah negara itu.

"Kami meminta orang-orang untuk tetap di tempat Anda, tidak keluar. Setiap rumah, perusahaan dan pabrik harus menjadi benteng anti virus," kata Pham Duc Hai, wakil kepala otoritas virus corona Ho Chi Minh, seperti dikutip Reuters.


Rincian perintah, yang berlaku mulai Senin depan, belum diumumkan.

Baca Juga: Palang Merah Internasional: Asia Tenggara masih kesulitan mengakses vaksin Covid-19

Hai mengatakan pembatasan pergerakan harus mengurangi infeksi dan memberi kesempatan pihak berwenang untuk fokus merawat pasien yang sakit parah.

Vietnam lambat dalam pengadaan vaksin dan hingga akhir April memiliki salah satu catatan penahanan terbaik di dunia, setelah mencatat hanya 35 kematian dan kurang dari 3.000 kasus pada 1 Mei.

Tetapi sejak itu melonjak menjadi lebih dari 312.000 kasus dan 7.150 kematian, dengan sekitar setengah dari infeksi dan 80% kematian di Kota Ho Chi Minh saja.

Pengujian dan vaksinasi akan berlanjut selama pesanan, kata Hai, menambahkan "vaksin adalah kunci untuk memenangkan pertempuran ini".

Lebih dari setengah penduduk Kota Ho Chi Minh telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, tetapi tingkat vaksinasi nasional di Vietnam menjadi salah satu yang terendah di Asia. 

Selanjutnya: Karena vaksinasi Covid-19, dokter asal Singapura ini jadi miliarder

Editor: Herlina Kartika Dewi