KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlindungan data pribadi menjadi isu penting di tengah gempuran teknologi. Aksi hacker (peretas) yang dikaitkan dengan kejahatan cyber semakin mengancam. Deputi Bidang Arsitektur dan Pengembangan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Bimo Haryo Prawiro menyatakan bahwa pihaknya merupakan salah satu institusi yang memiliki data penghasilan terlengkap dan terkini. “Ini bagian dari kewajiban kami untuk menghitung berapa iuran Jamsostek, jadi kami harus responsible atas proteksi data itu,” ujarnya dalam acara Open Finance Summit 2023 di Jakarta, Rabu (21/6).
Bimo mengatakan bahwa BPJS Ketenagakerjaan memiliki proteksi yang kuat mulai dari IT (Teknologi Informasi) yang terus dikembangkan hingga penjagaan data center yang berlapis-lapis. Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Catatkan Kinerja Positif Sepanjang Tahun 2022 Sebelumnya, mencuat kabar bahwa adanya kebocoran data BPJS Ketenagakerjaan yang dilakukan oleh seorang hacker bernama Bjorka. Menanggapi hal ini, Bimo mengungkapkan bahwa sekian juta data yang bocor itu merupakan data lama dan bukan dari BPJS Ketenagakerjaan, melainkan data olahan. “Betul ada sebagian porsi yang berasal dari BPJS Ketenagakerjaan tapi transaksi kerja sama dengan pihak ketiga, dan pihak ketiga ini somehow penjaganya kurang,” ungkapnya. Dia bilang, saat ini pihaknya sangat berhati-hati saat hendak melakukan kerja sama dengan pihak ketiga, sebab, kata dia, bisa saja merekalah yang membocorkan data tersebut. “Kalau kerja sama dengan pihak ketiga bisa saja dia yang bocorin, makanya sekarang kami jauh berhati-hati,” terangnya.