KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar merger pemain uang elektronik digital OVO dan DANA kembali beredar. Bloomberg akhir pekan lalu mengabarkan, merger tersebut hampir terjadi. Merger itu guna mengurangi aksi bakar uang sekaligus menyaingi dompet digital lain, GoPay. PT Espay Debit Indonesia Koe selaku operator uang elektronik DANA angkat bicara mengenai info tersebut. “Soal kabar DANA merger dengan OVO, kami enggak komen dari market rumor. Kami benar-benar sekarang adalah konsentrasi membuat produk-produk dan services yang membantu masyarakat Indonesia. Tim DANA ini sangat komitmen untuk lakukan itu semua selama masa pandemi ini kami lakukan PSBB, kami semua WFH, tapi produktivitas kami masih tetap naik sampai 20%,” ujar Chief Executive Officer DANA Vincent Iswara pada konferensi video, Jumat (19/6). Sebenarnya kabar DANA merger dengan OVO juga sudah beredar sejak November 2019 lalu. Kala itu, Reuters mengabarkan Grab tertarik untuk membeli mayoritas saham DANA yang dimiliki oleh Elang Mahkota Teknologi (Emtek) dan Ant Financial untuk kemudian digabungkan dengan OVO. Dinyatakan Grab dan Lippo Group adalah pemegang saham OVO.
Kembali dikabarkan merger dengan OVO, CEO DANA angkat bicara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar merger pemain uang elektronik digital OVO dan DANA kembali beredar. Bloomberg akhir pekan lalu mengabarkan, merger tersebut hampir terjadi. Merger itu guna mengurangi aksi bakar uang sekaligus menyaingi dompet digital lain, GoPay. PT Espay Debit Indonesia Koe selaku operator uang elektronik DANA angkat bicara mengenai info tersebut. “Soal kabar DANA merger dengan OVO, kami enggak komen dari market rumor. Kami benar-benar sekarang adalah konsentrasi membuat produk-produk dan services yang membantu masyarakat Indonesia. Tim DANA ini sangat komitmen untuk lakukan itu semua selama masa pandemi ini kami lakukan PSBB, kami semua WFH, tapi produktivitas kami masih tetap naik sampai 20%,” ujar Chief Executive Officer DANA Vincent Iswara pada konferensi video, Jumat (19/6). Sebenarnya kabar DANA merger dengan OVO juga sudah beredar sejak November 2019 lalu. Kala itu, Reuters mengabarkan Grab tertarik untuk membeli mayoritas saham DANA yang dimiliki oleh Elang Mahkota Teknologi (Emtek) dan Ant Financial untuk kemudian digabungkan dengan OVO. Dinyatakan Grab dan Lippo Group adalah pemegang saham OVO.