KONTAN.CO.ID - Pasar derivatif kemungkinan memainkan peran dalam mendorong harga Bitcoin ke tingkat yang tidak terlihat dalam hampir dua minggu terakhir. Harga kripto tertua di dunia ini menembus level US$ 57.000. Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Sabtu (1/7) pukul 06.50 WIB di US$ 57.183,83 atau melesat 7,37% dibanding posisi 24 jam sebelumnya. “Salah satu alasan kenaikan harga Bitcoin adalah karena berakhirnya kontrak opsi Bitcoin sebesar US$ 4,2 miliar hari ini (Jumat, 30 April),” kata Steve Ehrlich, Chief Executive Officer Voyager Digital.
"Secara historis, ada penurunan harga pada hari-hari menjelang berakhirnya opsi Bitcoin, hanya untuk rebound setelahnya," ujarnya kepada CoinDesk. Untuk sebagian besar pekan ini, harga Bitcoin berjuang untuk mendapatkan keuntungan. Bitcoin terakhir kali ada level US$ 57.000 hampir dua minggu lalu, pada 17 April. Baca Juga: Sudah pulih sepenuhnya, Bitcoin kembali tembus US$ 55.000 "Apa yang Bitcoin alami kemungkinan adalah rebound, yang selanjutnya menegaskan bullish berkelanjutan di sekitar Bitcoin," ungkap Ehrlich. Kedaluwarsa opsi mungkin telah menyebabkan beberapa traders kembali ke pasar spot pada Jumat karena pembeli mendorong harga Bitcoin ke atas, menurut Nate Cox, Chief Investment Officer Two Prime.