JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali loyo menutup pekan ini, Jumat (18/11). Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 0,44% ataua 22,906 poin ke level 5.170,109 pukul 16.00 WIB. Ada 167 saham bergerak turun, 99 saham bergerak naik, dan 115 saham stagnan. Perdagangan akhir pekan ini melibatkan 9,86 miliar lot saham dengan nilai transakai mencapai Rp 4,89 triliun. Tujuh dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor pertambangan paling dalam penurunannya 1,90%, dan diikuti perdagangan 1,77%, serta agrikultur turun 1,27%.
Aksi jual investor asing turut menekan IHSG. Di pasar reguler, net sell asing Rp 85,271 miliar dan Rp 141,516 miliar keseluruhan perdagangan. Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 6,71% ke Rp 11.125, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 3,83% ke Rp 2.260, dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SCMA) turun 3,14% ke Rp 1.390. Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 2,41% ke Rp 254, PT Hanson International Tbk (MYRX) naik 1,49% ke Rp 136, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 1,09% ke Rp 6.975. Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menyebutkan pasar masih menantikan kebijakan ekonomi presiden terpilih AS, Donald Trump. "Diperkirakan kebijakan yang dilakukan Trump dapat membuat ekonomi global akan penuh guncangan. Kondisi ini mengakibatkan rentannya fluktuasi di pasar saham dunia termasuk dampaknya bagi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS," katanya dikutip dari Antara. Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan bahwa menjelang kenaikan suku bunga The Fed, pergerakan pasar sepertinya masih akan mudah berubah. "Pemodal sebaiknya tetap fokus pada saham-saham dengan kinerja kuartal III 2016 yang di atas ekspektasi. Untuk saham-saham batubara, pemodal sebaiknya tetap dalam posisi jangka pendek mengingat tren naik harga batubara sudah berakhir," katanya.
Di sisi lain, wajah pasar Asia beragam. Dengan pasar Jepang naik ke level tertinggi 11 bulan. Mengutip Bloomberg, indeks Nikkei 225 berakhir 104,78 poin atau 0,59% ke level 17.967,41, penutupan tertinggi sejak 6 Januari. Indeks Topix naik 5,38 poin atau 0,38% ke level 1.428,46. Pelaku pasar mencermati hasil pertemuan Perdana Menteri Shinzo Abe dan Donald Trump di New York, Kamis (17/11) kemarin. Abe menuturkan akan membangun kepercayaan dengan pemerintahan Trump ke depannya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto