KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan bioethanol di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya belum ada jaminan keberlanjutan pasokan bahan bakunya yakni molases atau tetes tebu. Untuk menghadapi persoalan ini, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM sedang dalam proses penjajakan ke dua pabrik di Jawa Timur untuk kesiapan produksi dan supply bioethanol. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan untuk bioethanol saat ini bahan bakunya tidak bisa dijamin (keberlanjutan pasokannya). “Kalau dari sisi hilir, ESDM tahunya setelah jadi bahan bakar, kalau urusan hulu kita kan tidak bangun pabrik dan kebunnya. Untuk (ketersediaan bahan baku tetes tebu) sekarang belum cukup dan dikhawatirkan menganggu untuk keperluan yang lain,” jelasnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Selasa (2/8).
Kembangkan Bioethanol dari Tetes Tebu, Kementerian ESDM Jajaki 2 Pabrik di Jatim
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan bioethanol di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya belum ada jaminan keberlanjutan pasokan bahan bakunya yakni molases atau tetes tebu. Untuk menghadapi persoalan ini, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM sedang dalam proses penjajakan ke dua pabrik di Jawa Timur untuk kesiapan produksi dan supply bioethanol. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan untuk bioethanol saat ini bahan bakunya tidak bisa dijamin (keberlanjutan pasokannya). “Kalau dari sisi hilir, ESDM tahunya setelah jadi bahan bakar, kalau urusan hulu kita kan tidak bangun pabrik dan kebunnya. Untuk (ketersediaan bahan baku tetes tebu) sekarang belum cukup dan dikhawatirkan menganggu untuk keperluan yang lain,” jelasnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Selasa (2/8).