JAKARTA. PT Sriwijaya Air menggandeng PT Pos Indonesia untuk mengembangkan bisnis angkutan kargonya ke depan.Menurut Presiden Direktur Sriwijaya Chandra Lie, saat ini total ketersediaan angkutan kargo milik maskapainya mencapai 350 ton per hari. Kapasitas kargo tersebut berasal dari 27 pesawat penumpang yang dioperasikannya yang juga memiliki ruangan untuk kargo (belly cargo) dengan kapasitas satu ton lebih per pesawat."Pesawat itu terdiri dari tigabelas Boeing 737-200, delapan Boeing 737-300, dan enam Boeing 737-400. Kami memilih bekerjasama dengan PT Pos karena mereka memiliki jaringan pengiriman paling luas di Indonesia. Yaitu melalui 3.700 kantor cabang dan 24.000 titik layanan," jelas Chandra, Jum'at (3/9).Melalui jaringan PT Pos yang luas tersebut, Sriwijaya berharap seluruh kapasitas kargo itu bisa dioptimalkan setiap harinya. Sayangnya, Chandra enggan menyebutkan nilai kontrak yang ditekennya hari ini tersebut. Karena kedua perusahaan masih perlu membahas secara detil bentuk kerjasamanya dan kewajiban dari masing-masing perusahaan.Direktur Niaga Sriwijaya Air Toto Nursatyo menyebut, bentuk kerjasama yang paling mungkin direalisasikan dalam jangka pendek adalah sewa gudang PT Pos Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta oleh Sriwijaya. Sementara, PT Pos bisa mendapat keuntungan seluruh barangnya mendapat prioritas untuk dikirimkan menggunakan pesawat Sriwijaya ke seluruh rute yang dilayaninya."Kerjasama ini harus saling menguntungkan, bisa saja nanti kami simpan kargo di gudang PT Pos dengan kapasitas 120 ton per hari atau 10.000 ton per bulan. PT Pos juga bisa memanfaatkan pesawat kami untuk mengirim barangnya," jelasnya.Selama ini Sriwijaya menyewa gudang dari perusahaan lain yang tarifnya menurut Toto lebih mahal jika dibandingkan menyewa dari PT Pos. Sayang, lagi-lagi ia tidak menyebut nilainya. "Kami juga bisa bekerjasama dalam penjualan tiket pesawat," kata Toto.Untuk memastikan fasilitas pergudangan yang dimilikinya di komplek Bandara Soekarno-Hatta bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Sriwijaya, Direktur Utama PT Pos I Ketut Mardjana mengaku perseroan tengah merenovasi gudang tersebut. Sehingga Sriwijaya bisa menyimpan barang sampai 150 ton per hari diatas gudang seluas 3.000 meter persegi."Kami targetkan kerjasama tersebut bisa terealisasi paling lambat Januari tahun depan," ujar Ketut. Pria keturunan Bali itu juga berharap bisnis jasa pengiriman surat, dokumen, barang dan uang yang dijalaninya bisa semakin lancar dan tepat waktu melalui kerjasama dengan Sriwijaya tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kembangkan bisnis kargo, Sriwijaya gandeng PT Pos
JAKARTA. PT Sriwijaya Air menggandeng PT Pos Indonesia untuk mengembangkan bisnis angkutan kargonya ke depan.Menurut Presiden Direktur Sriwijaya Chandra Lie, saat ini total ketersediaan angkutan kargo milik maskapainya mencapai 350 ton per hari. Kapasitas kargo tersebut berasal dari 27 pesawat penumpang yang dioperasikannya yang juga memiliki ruangan untuk kargo (belly cargo) dengan kapasitas satu ton lebih per pesawat."Pesawat itu terdiri dari tigabelas Boeing 737-200, delapan Boeing 737-300, dan enam Boeing 737-400. Kami memilih bekerjasama dengan PT Pos karena mereka memiliki jaringan pengiriman paling luas di Indonesia. Yaitu melalui 3.700 kantor cabang dan 24.000 titik layanan," jelas Chandra, Jum'at (3/9).Melalui jaringan PT Pos yang luas tersebut, Sriwijaya berharap seluruh kapasitas kargo itu bisa dioptimalkan setiap harinya. Sayangnya, Chandra enggan menyebutkan nilai kontrak yang ditekennya hari ini tersebut. Karena kedua perusahaan masih perlu membahas secara detil bentuk kerjasamanya dan kewajiban dari masing-masing perusahaan.Direktur Niaga Sriwijaya Air Toto Nursatyo menyebut, bentuk kerjasama yang paling mungkin direalisasikan dalam jangka pendek adalah sewa gudang PT Pos Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta oleh Sriwijaya. Sementara, PT Pos bisa mendapat keuntungan seluruh barangnya mendapat prioritas untuk dikirimkan menggunakan pesawat Sriwijaya ke seluruh rute yang dilayaninya."Kerjasama ini harus saling menguntungkan, bisa saja nanti kami simpan kargo di gudang PT Pos dengan kapasitas 120 ton per hari atau 10.000 ton per bulan. PT Pos juga bisa memanfaatkan pesawat kami untuk mengirim barangnya," jelasnya.Selama ini Sriwijaya menyewa gudang dari perusahaan lain yang tarifnya menurut Toto lebih mahal jika dibandingkan menyewa dari PT Pos. Sayang, lagi-lagi ia tidak menyebut nilainya. "Kami juga bisa bekerjasama dalam penjualan tiket pesawat," kata Toto.Untuk memastikan fasilitas pergudangan yang dimilikinya di komplek Bandara Soekarno-Hatta bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Sriwijaya, Direktur Utama PT Pos I Ketut Mardjana mengaku perseroan tengah merenovasi gudang tersebut. Sehingga Sriwijaya bisa menyimpan barang sampai 150 ton per hari diatas gudang seluas 3.000 meter persegi."Kami targetkan kerjasama tersebut bisa terealisasi paling lambat Januari tahun depan," ujar Ketut. Pria keturunan Bali itu juga berharap bisnis jasa pengiriman surat, dokumen, barang dan uang yang dijalaninya bisa semakin lancar dan tepat waktu melalui kerjasama dengan Sriwijaya tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News