Kembangkan bisnis kendaraan listrik, NFC Indonesia dan SiCepat bentuk usaha patungan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), yakni PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dan PT SiCepat Expres Indonesia (SiCepat) membentuk perusahaan patungan bernama PT Energi Selalu Baru (ESB). Perusahaan ini berfokus pada distribusi sepeda motor listrik, penukaran baterai dan berbagai layanan pendukungnya.

Nantinya, ESB akan menyediakan distribusi sepeda motor listrik yang seamless dan layanan penukaran baterai yang diberdayakan oleh platform digital dan teknologi Internet-of-Things (IoT). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan dan penerimaan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) dan PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) yang juga merapakan perusahaan afiliasi NFCX akan memiliki saham minoritas di ESB dengan menyediakan dukungan komersial, infrastruktur, serta ekosistem. Selanjutnya ESB juga akan memiliki saham mayoritas di perusahaan manufaktur kendaraan listrik, yakni PT Volta Indonesia Semesta (Volta).


Baca Juga: Siapkan capex Rp 200 miliar, berikut rencana bisnis Impack Pratama (IMPC) tahun ini

Volta bakal menjadi rumah produksi utama sepeda motor listrik untuk ESB. Kemudian NFCX akan menyediakan dan mengelola platform digital untuk registrasi, pengelolaan kendaraan, pembayaran, dan rewards.

Selanjutnya, ESB akan memanfaatkan kemampuan logistik serta jaringan SiCepat dan TFAS untuk merencanakan dan menyebarkan stasiun penukaran baterai. Ekspansi jaringan penukaran baterai ini juga akan menggunakan jaringan toko retail DMMX yang tersebar luas di seluruh Indonesia.

Presiden Direktur NFCX Abraham Theofilus mengatakan, melalui platform digital NFCX,  pengguna dapat mengelola kendaraan listrik dan penggunaan baterainya. "Lewat cara ini NFCX berusaha meredakan keraguan yang berkaitan dengan adopsi kendaraan listrik terutama perihal jarak tempuh dan frekuensi penggunaan," kata Abraham dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/6).

CEO SiCepat The Kim Hai menuturkan, untuk tahap 1, pihaknya akan menambahkan sekitar 5.000 sepeda motor listrik ESB ke dalam armada SiCepat dan akan terus bertambah ke depannya. Selanjutnya, TFAS akan mengintegrasikan stasiun penukaran baterai ke dalam jaringan titik drop logistik yang sedang berkembang. Sementara DMMX akan menyertakaan layanan penggantian baterai untuk sepeda motor listrik ESB di jaringan retail berupa warung-warung yang terhubung pada platform-nya.

Saat ini, sepeda motor listrik ESB sudah dalam pengujian beta dengan lembaga pemerintahan dan beberapa perusahaan swasta. Sepeda motor listrik dan fasilitas pendukungnya ini diharapkan dapat dibuka untuk akses pasar massal pada akhir paruh kedua tahun 2021.

Baca Juga: Dato Low Tuck Kwong kembali membeli saham Bayan Resources (BYAN)

Lebih lanjut, sepeda motor listrik ESB akan hadir dengan beberapa model harga untuk penukaran baterai yang akan memenuhi kebutuhan pengendara dengan frekuensi sering (frequent), tidak sering (non- frequent), jarak jauh, dan jarak pendek.

Langkah ini diambil sejalan dengan pemerintahan Jokowi yang menargetkan Indonesia memiliki 374 ribu mobil listrik, 11,8 juta motor listrik, 6 ribu unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dan 17 ribu Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) pada 2025. Pada 2030, angka ini diharapkan bertumbuh menjadi 2,2 juta unit untuk mobil listrik, 13 juta unit untuk motor listrik, 32 ribu unit untuk SPKLU, dan 67 ribu unit untuk SPBKLU.

Selanjutnya: Pacu penjualan ke sektor swasta, Kabelindo Murni (KBLM) yakin bisa kantongi laba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi