MOMSMONEY.ID - Ketika berkecimpung dalam sebuah usaha, tentu anda merancang berbagai strategi jitu agar bisnis bisa bertahan. Bahkan harapannya usaha bisa berkembang dan menghasilkan cuan. Salah satu yang marak dilakukan para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya adalah melalui
influencer marketing. Mengangkat topik ‘Trik Strategis Kembangkan Bisnis dengan
Influencer Marketing’, ShopeePay Talk mengupas cara para brand melakukan perencanaan dan eksekusi strategi
influencer marketing. Yaitu Reina Devianti Triswan,
Head of Marketing Rollover Reaction & Alchemist Fragrance dan Galih Ruslan, pemilik Kylafood. Tidak hanya itu, Desy Bachir,
Digital Marketing Professional and CMO of Samara Media & Entertainment juga membagikan
insight cara memaksimalkan kerja sama dengan
influencer. Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay mengatakan, sejalan dengan bertambahnya berbagai platform dan fitur pendukung di media sosial,
influencer menjadi salah satu corong komunikasi yang makin dilirik
brand untuk mengembangkan bisnisnya. Namun, di tengah padatnya konten yang malang melintang di media sosial,
brand perlu memikirkan dan mempersiapkan strategi yang tepat agar dapat menyentuh target audiens yang sesuai
. Baca Juga: 3 Cara Membantu Anak Membangun Tulang yang Kuat "Kami berharap ShopeePay Talk dapat membantu para pebisnis untuk memahami lebih dalam tentang strategi pemilihan
influencer, pembuatan narasi yang
engaging, hingga akhirnya menghasilkan kolaborasi dengan
influencer yang tepat sasaran," ujar Nilam dalam keterangan yang diterima Momsmoney, Selasa (31/5). Tak dipungkiri lagi, figur publik di media sosial atau yang kerap disebut sebagai
influencer, sekarang ini menjadi salah satu saluran komunikasi yang diandalkan oleh para
brand untuk mengomunikasikan produk hingga memperluas jangkauan target pasar. Tidak hanya bisnis skala besar, bisnis kecil dan menengah pun kini mulai memanfaatkan strategi
marketing satu ini. Berkaca dari pengalaman Reina Devianti Triswan dalam menghadirkan berbagai kolaborasi produk dan konten Rollover Reaction bersama
influencer, Galih Ruslan yang telah berhasil membesarkan bisnis Kylafood melalui berbagai konten media sosial yang kreatif bersama
content creator, serta sudut pandang pakar pemasaran digital dari Desy Bachir, berikut adalah tiga poin yang perlu diperhatikan pebisnis saat hendak mengimplementasikan strategi
influencer marketing. moms
Baca Juga: Memahami Feng Shui Rumah Melalui SnackVideo 1. Pilih
influencer yang sesuai dengan nilai yang dimiliki oleh
brand Sebelum menilik lebih dalam ke strategi yang dilakukan Kylafood dan Rollover Reaction, Desy Bachir sebagai
digital marketing professional membagikan cara memilih
influencer dan strategi agar kerja sama yang dihasilkan dapat
stand out di pasaran. Salah satu kunci memilih
influencer yaitu jangan berpaku pada tujuan dari kolaborasi tersebut. Anda dapat melihat lebih dalam
lifestyle yang ditunjukkan
influencer di media sosialnya. Selain itu, membangun pondasi
trust yang kuat juga penting untuk menambah keterikatan dengan audiens. Desy mengatakan, saat ini audiens sudah lebih peka untuk membedakan mana konten yang disponsori oleh
brand maupun yang tidak. Oleh karena itu, penting bagi
brand untuk memilih
influencer yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan tujuan komunikasi
brand dan target audiens agar pesan dapat tersampaikan dengan baik
. Baca Juga: Supaya Anak Berani Berpendapat, Terapkan 5 Tips Ini Menurut Desy,
Influencer pun akan lebih mudah untuk mempromosikan produk yang sesuai dengan gaya hidup mereka. Dalam hal ini,
brand juga perlu memerhatikan gaya masing-masing
influencer dalam berkomunikasi dengan audiensnya, serta mendengarkan juga
feedback dari
influencer. "Bagaimana pun, merekalah yang paling memahami
audiens masing-masing. Seiring berjalannya waktu,
brand juga harus mempertahankan dan bahkan memperkuat hubungan tersebut dengan cara mengomunikasikan
brand value-nya secara konsisten sehingga dapat menarik perhatian audiens melalui pendekatan emosional," ungkap Desy. 2. Tak melulu
endorse, brand juga bisa melakukan inisiatif seru lainnya bersama
influencer Dalam menjalankan strategi pemasaran bersama
influencer,
brand dapat mengeksplorasi berbagai kegiatan yang sesuai dengan objektif, mulai dari ulasan produk, kampanye, hingga merilis produk kolaborasi bersama sang
influencer, seperti yang kerap dilakukan oleh
brand kecantikan lokal Rollover Reaction.
Baca Juga: 6 Tips Menciptakan Suasana ala Spa di Kamar Mandi Rumah Reina menuturkan, di tengah padatnya konten media sosial, brand harus eksploratif dalam merancang strategi
influencer marketing agar publik tidak jenuh. Untuk itu, menurut Reina sebaiknya brand memahami terlebih dahulu beberapa aspek, mulai dari objektif, produk yang ingin dipasarkan, target pasar dari produk tersebut, hingga besaran biaya yang dianggarkan untuk kemudian dapat lebih eksploratif dan kreatif dalam membuat kampanye. “Selain secara konsisten mengumpulkan ulasan produk, kerap kali kami juga meluncurkan produk kolaborasi dengan
influencer sambil tetap mempertahankan
value dari Rollover Reaction, yaitu
fuss-free beauty melalui produk yang anti ribet dan multifungsi. Lebih dari itu, kami juga selalu berupaya mengangkat nilai
women empowerment di setiap kampanye untuk produk koleksi kolaborasi," lanjut Reina. Reina bilang kolaborasi tersebut juga dilakukan untuk sama-sama memberikan manfaat tidak hanya untuk
brand, tapi juga untuk
influencer itu sendiri, karena dapat meningkatkan kredibilitas serta kepercayaan dari konsumen terhadap keduanya. 3. Pemanfaatan
influencer untuk bisnis kecil melalui
story telling yang
engaging Dengan kesempatan dan fasilitas yang terbuka lebar, bisnis kecil dan menengah pun kini bisa mengembangkan bisnisnya dan bersaing dengan pasar melalui strategi
influencer marketing ini. Tentunya, para UMKM dapat menyesuaikan dengan
budget pemasaran yang dimiliki.
Baca Juga: Simak, Ini 5 Tips Membuat Kamar Tidur yang Aman untuk Anak Menurut Desy Bachir, para
influencer mikro atau nano yang memiliki
followers mulai dari 1.000 juga memiliki dampak yang besar jika dibalut dengan
story telling yang
engaging. Tak hanya itu,
influencer mikro atau nano juga memiliki
engagement yang lebih tinggi dan lebih dipercaya oleh para
followers-nya karena kebanyakan
followers mereka adalah teman atau
circle mereka sendiri. Apa pun strategi yang dilakukan,
brand perlu merujuk kembali kepada tujuan dan
consumer insight yang ada. Strategi tersebut juga dilakukan oleh Kylafood bersama sederet
influencer kuliner. Galih Ruslan mengatakan, saat ini, ada banyak platform bebas biaya yang dapat dimanfaatkan oleh
brand untuk mengetahui tingkat kedekatan serta interaksi para
influencer dengan audiensnya, sehingga
budget pemasaran dapat tepat sasaran.
Dia menyebut, sebagai pebisnis, anda pun harus jeli dalam melihat tren agar bisa mengemasnya menjadi sebuah konten yang unik. Selain itu, melihat banyaknya
food vlogger yang ada sekarang, UMKM juga direkomendasikan untuk meminta ulasan yang jujur dari mereka. "Di Kylafood sendiri, kami menghargai dan bersyukur untuk tiap
review organik yang kami terima. Sebagai bentuk apresiasi, kami pun mengemasnya menjadi konten “Review Selebgram” untuk memberikan rekomendasi kepada calon pembeli maupun mempertahankan pelanggan setia," tandasnya.
Baca Juga: Bayar Tagihan di DANA Dapat Diskon 50%, Simak Promonya! Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Jane Aprilyani