BANDUNG. PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (BJB) akan mengembangkan sistem "branchless banking" untuk memperluas jaringan dan layanannya. Direktur Utama Bank BJB, Ahmad Irfan mengatakan, pengembangan 'branchless banking" menjadi salah satu upaya BJB guna meningkatkan sistem pelayanan pada semua lini bisnis. "Salah satu rencana bisnis kami pada tahun ini yaitu mengembangkan skema branchless banking," kata Irfan, Senin (26/1). Untuk mengembangkan branchless banking ini, BJB mencoba melakukan penjajakan dengan berbagai pihak salah satunya minimarket. "Penjajakan kerja sama sudah dilakukan, selama ini sektor itu sudah terbiasa menggunakan perangkat pembayaran non tunai. Kami akan kerja sama dengan vendor," katanya. BJB menargetkan bisa merealisasikan branchless banking untuk ditempatkan di daerah-daerah yang belum ter-cover. Untuk itu, BJB tengah melakukan berbagai persiapan lainnya seperti memperkuat sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan juga sumber daya manusia (SDM). Irfan berpendapat, branchless banking menjadi opsi pengembangan jaringan dalam kondisi sektor keuangan yang cukup berat seperti sekarang ini. Meski cukup berat, BJB tetap berharap bisnisnya tumbuh 15-17% di tahun ini. "Khusus kredit, lebih pada kredit consumer. Tapi, kami juga tetap meningkatkan kredit komersial. Caranya bisa melalui sindikasi, multifinance, dan memaksimalkan APBN-APBD untuk kredit konstruksi, termasuk ekspansi kredit mikro," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kembangkan branchless banking, BJB gandeng ritel
BANDUNG. PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (BJB) akan mengembangkan sistem "branchless banking" untuk memperluas jaringan dan layanannya. Direktur Utama Bank BJB, Ahmad Irfan mengatakan, pengembangan 'branchless banking" menjadi salah satu upaya BJB guna meningkatkan sistem pelayanan pada semua lini bisnis. "Salah satu rencana bisnis kami pada tahun ini yaitu mengembangkan skema branchless banking," kata Irfan, Senin (26/1). Untuk mengembangkan branchless banking ini, BJB mencoba melakukan penjajakan dengan berbagai pihak salah satunya minimarket. "Penjajakan kerja sama sudah dilakukan, selama ini sektor itu sudah terbiasa menggunakan perangkat pembayaran non tunai. Kami akan kerja sama dengan vendor," katanya. BJB menargetkan bisa merealisasikan branchless banking untuk ditempatkan di daerah-daerah yang belum ter-cover. Untuk itu, BJB tengah melakukan berbagai persiapan lainnya seperti memperkuat sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan juga sumber daya manusia (SDM). Irfan berpendapat, branchless banking menjadi opsi pengembangan jaringan dalam kondisi sektor keuangan yang cukup berat seperti sekarang ini. Meski cukup berat, BJB tetap berharap bisnisnya tumbuh 15-17% di tahun ini. "Khusus kredit, lebih pada kredit consumer. Tapi, kami juga tetap meningkatkan kredit komersial. Caranya bisa melalui sindikasi, multifinance, dan memaksimalkan APBN-APBD untuk kredit konstruksi, termasuk ekspansi kredit mikro," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News