Kembangkan Citilink, Garuda lirik Mandala



JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) serius untuk mengembangkan Citilink, maskapai penerbangan murah yang saat ini menjadi unit bisnis strategisnya. Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar, sebagai induk usaha, Garuda akan menerima semua kemungkinan yang bisa mendorong pengembangan bisnis Citilink. "Kami melihat semua kesempatan mulai dari akuisisi, melakukan merger dan lain-lain," kata Emir, Jum'at (8/10). Merger dengan maskapai lain menurut Emir tidak mustahil dilakukan dengan tujuan Citilink bisa segera memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 1/2009 tentang Penerbangan; bahwa mulai 2012 seluruh maskapai berjadwal harus mengoperasikan minimal sepuluh pesawat dan lima diantaranya berstatus milik. "Saat ini Citilink mengoperasikan lima unit pesawat, sampai akhir tahun Garuda akan menghibahkan dua unit Boeing 737 seri klasiknya untuk dimanfaatkan Citilink," jelasnya. Karena itu jika ada maskapai lain yang mengajukan proposal melakukan merger untuk memenuhi ketentuan tersebut, Garuda disebutnya akan membuka pintu lebar-lebar. Ketika disinggung kemungkinan melakukan merger Citilink dengan Mandala, Emir tidak menolak kemungkinan itu. "Sampai saat ini sih belum ada proposal dari Mandala, kita lihat saja nanti. Kalau ada proposal yang menguntungkan pasti kita ambil," ujarnya diplomatis.

Bidik pasar LCC


Namun selain melakukan upaya memperkuat Citilink melalui merger, Emir memastikan Garuda juga akan menyuntikkan belanja modal yang cukup besar untuk Citilink tahun depan. Dana tersebut akan digunakan untuk mengadakan sejumlah pesawat jet demi pengembangan rute Citilink. "Dananya berapa dan berapa unit jet yang akan diadakan untuk Citilink tahun depan masih dievaluasi. Namun pilihan pemasok pesawatnya ada beberapa, mulai dari Airbus, Boeing, Embraer, atau Bombardier," imbuhnya. Garuda berkepentingan untuk membesarkan Citilink mengingat pasar penumpang maskapai low cost carrier (LCC) di Indonesia menyumbang 60% dari seluruh jumlah penumpang pesawat Indonesia. Sampai Juli 2010, Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan (Kemhub) mencatat jumlah penumpang pesawat domestik dan internasional yang diangkut maskapai nasional sebanyak 27,3 juta penumpang. Angka tersebut sudah mencapai 51,02% dibanding target jumlah penumpang pesawat tahun ini sebanyak 53,5 juta penumpang. Realisasi Juli terdiri dari 24,4 juta penumpang domestik atau 50,7% dari target 48,1 juta penumpang. Serta 2,9 juta penumpang internasional atau 53,7% dari target 5,4 juta penumpang. Untuk rute domestik, PT Lion Mentari Air masih menjadi maskapai yang menerbangkan penumpang paling banyak dengan 10,9 juta (44,6%). Diikuti PT Garuda Indonesia (Persero) yang menerbangkan 5,4 juta penumpang (22,1%). Posisi ketiga dihuni oleh PT Metro Batavia sebanyak 3,8 juta penumpang (15,5%). Sementara untuk penerbangan luar negeri dipimpin oleh PT Indonesia AirAsia sebanyak 1,5 juta penumpang (51,7%). Diikuti Garuda Indonesia 1,3 juta penumpang (44,8%) dan Lion Air sebanyak 508.307 penumpang (17,1%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: