Kembangkan Dairi Prima, Bumi Resources Minerals butuh dana US$ 350 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) melalui anak usahanya PT Dairi Prima Mineral tengah mengembangkan proyek pertambangan seng dan timah di Dairi, Sumatra Utara. BRMS butuh dana US$ 350 juta untuk mengembangkan proyek tambang ini.

Sebagai informasi, BRMS mendapat dana segar sebesar US$ 198 juta hasil dari penjualan 51% saham Dairi Prima ke NFC China. Director and Investor Relations BRMS, Hewrin Hidayat mengatakan, dana ini digunakan untuk pelunasan pinjaman ke Credit Suisse sekitar US$ 100 juta.

Lalu sebesar US$ 32 juta untuk pengembangan tambang seng di Dairi Prima. Kemudian dana itu juga digunakan untuk pembayaran tahap awal akuisisi saham PT Aneka Tambang (ANTM) milik Dairi Prima sebesar US$ 22 juta. BRMS mengakuisisi 20% saham Dairi Prima milik ANTM senilai US$ 57 juta.


Sisa pendanaan senilai US$ 35 juta untuk akuisisi saham Dairi Prima milik ANTM akan dilunasi dua tahun ke depan. "Dana US$ 35 juta untuk pelunasan dari internal cash flow perusahaan," katanya pada Kontan.co.id, Jumat (16/11).

Apabila ditotal, jumlah belanja modal yang dibutuhkankan BRMS untuk memulai produksi Dairi Prima sebesar US$ 350 juta. "Kami harapkan dananya bisa didapat 80% dari kreditur dengan skema project finance, yang mana future cash flow dari proyek akan digunakan untuk cicilan pelunasan utang. Dan 20% dananya akan diperoleh dari equity financing dari pemilik proyek 49% BRMS dan 51% NFC China," jelas Hewrin.

Tambang Dairi Prima ini rencananya mulai berproduksi pada 2021. Nantinya, Herwin bilang, target produksi dari Dairi Prima sebesar 250.000 ton bijih pada 2021. "Produksinya naik jadi 500.000 ton bijih pada 2022, kemudian naik jadi 1 juta ton bijih di 2023 dan akan konsisten untuk 5 tahun seterusnya," terang Herwin.

Dalam pengembangan tambang yang berlokasi di Dairi ini memiliki cadangan berdasarkan joint ore reserves committee sebesar 11 juta ton dengan sumber daya mencapai 25 juta ton bijih dengan grade seng sekitar 11% dan grade timah hitam sekitar 7%.

Sedangkan untuk lokasi tambangnya terbagi di tiga tempat yaitu di Anjing Hitam, Lae Jahe, dan Basecamp. "Saat ini fokus untuk produksi Dairi Prima Mineral dari lokasi tambang Anjing Hitam. Untuk pengembangan di lokasi tambang Lae Jahe dan Basecamp masih dikaji," imbuh Herwin.

Dari hasil penambangan seng dan timah hitam ini, Herwin mengatakan dapat berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan BRMS pada akhir 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat