Kembangkan dompet digital sendiri, Lazada bekerja sama dengan Alipay



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna melengkapi ekosistem bisnis e-commerce, Lazada Group telah meluncurkan dompet digital milik Lazada atau lebih dikenal Lazada Wallet. Chief Executive Officer Lazada Group Pierre Poignant menyatakan produk ini sudah diluncurkan pada 2018 lalu.

Lazada Wallet sudah tersedia di lima dari enam negara tempat Lazada menjalankan bisnisnya di Kawasan Asia Tenggara yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. "Kami mencoba untuk mengembangkan Lazada Wallet di semua pasar, kecuali di Vietnam. Kami bekerja sama dengan Alipay," ujar Pierre beberapa hari lalu.

Pierre menyebut system pembayaran dompet digital ini terhubung dengan alat pembayaran elektronik milik Alibaba yaitu Ant Financial Service Group atau yang lebih dikenal dengan Alipay. Asal tahu saja, kepemilikan saham Lazada Group mayoritas dimiliki oleh Alibaba Group Holding Limited.


Kendati secara group, Alipay sudah menopang Lazada Wallet, Namun pihak Lazada Indonesia menyatakan khusus di Indonesia Lazada Wallet yang dimaksud adalah Lazada Credit. Sayangnya ia belum mau merinci bagaimana skema Lazada Credit ini.

Merujuk situs Lazada Indonesia, sistem pembayaran yang dilakukan oleh salah satu e-commerce Indonesia ini dapat digunakan dengan berbagai cara pertama Lazada Credit, transfer bank, cash on delivery, dompet digital DANA, serta fintech lending seperti Kredivo dan Akulaku.

Agar dapat masuk ke pasar Indonesia sesuai regulasi, Alipay harus bekerja sama dengan Bank umum kelompok usaham (BUKU) 4 yang bermodal inti lebih dari Rp 30 triliun. Hingga saat ini, sudah ada beberapa Bank yang menyatakan tertarik untuk menggandeng Alipay seperti PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Namun hingga saat ini, Bank Indonesia belum memberikan izin operasional payment milik Alibaba ini karena proses kerja sama antara Alipay dan Bank masih berlangsung.

Chief Executive Officer (COE) DANA Vincent Iswara menyatakan kerja sama antara DANA dan Lazada yang baru dimulai ini menunjukkan kinerja yang positif. Kendati demikian, Ia menyebut aksi kerja sama ini bukan berarti DANA secara otomatis mengakuisisi pengguna Lazada.

"Konsep kerja sama itu lebih ke meningkatkan keberhasilan transaksi. Tadinya di bawah 60% hingga 70% karena susah, kita tingkatkan jadi 80% hingga 90%. Sekarang kita tingkatkan mendekati 100%, itu tujuan kita. Pengguna tetap milik mereka, kita tidak berbagai data pengguna," ujar Vincent.

Ia menyebut kerja sama dengan Lazada bukanlah didasarkan Lazada dan DANA merupakan bagian dari Alibaba Group. Asal tahu saja, DANA sendiri merupakan perusahaan patungan antara PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan Ant Financial alias Alipay. Dana mengusung sistem yang terintegrasi dengan aplikasi lain (open platform).

"Kita lihat Lazada memiliki posisi yang bagus di Indonesia. Kita juga menawarkan kepercayaan, keamanan, dan kesuksesan transaksi. Kita masuk pasar Indonesia dengan value preposition, bukan karena kami part of group. Nah kita tunjukkan karena successful transaction bagus, keamanan bagus, dan akurasi lebih dijamin," papar Vincent.

Lebih lanjut, Vincent menyatakan masih akan membuka kerja sama dengan e-commerce lainnya karena mengusung sistem open plaform. Bahkan kerja sama dengan dengan merchant yang udah punya wallet lainnya. Sebelumnya DANA juga sudah bekerjasama dengan Bukalapak yang juga mendapatkan pendanaan dari Emtek.

Vincent menyebut hingga Januari 2019 lalu, pengguna aktif DANA sudah mencapai 10 juta orang. Adapun rata-rata jumlah transaksi per hari sebanyak 1 juta kali. Sedangkan saat ini merchant DANA tersebar di 15.000 titik di Indonesia.

Sayangnya Vincent tidak merinci nominal transaksi DANA. Namun Ia menyebut nominal transaksi yang paling banyak dilakukan oleh pengguna senilai Rp 10.000 hingga Rp 500.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi