Kembangkan ekosistem digital pertanian, BRI Agro jalin kemitraan



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama pembiayaan, pengelolaan, dan penjualan pada industri pertanian dengan PT Telkom Indonesia Tbk, PT iGrow Resources Indonesia, PT Kedai Sayur Indonesia, Yayasan Insan Cita Agro Mandani (ICAM) dari Universitas Brawijaya serta Kelompok Tani di Malang, Sabtu (12/6).

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh BRI Agro diwakili oleh Eko Kartiko selaku Kepala Divisi Ritel Agri (Crawl Up), Adrian Hernanto CEO Kedai Sayur, Imam Mashari, Manager Digital Channel Telkom Divisi Business Service, Syahroni Relationship Manager iGrow dan Edi Purwanto, Ketua Yayasan Insan Cita Agro Mandani (ICAM).

Dalam ekosistem digital ini, BRI Agro menyalurkan pinjaman melalui platform digital iGrow. Hal ini merupakan salah satu strategi BRI Agro untuk membangun infrastruktur digital untuk gig economy sesuai dengan aspirasi BRI Agro yaitu To become The Best Digital Bank for Agri and Beyond by becoming House Of Fintech and Home of Gig Economy. 


"Tujuan kolaborasi ini adalah memperluas akses perbankan, khususnya kepada masyarakat dari berbagai sektor bisnis untuk dapat menghasilkan data yang akurat, khususnya saat ini adalah dari sektor pertanian," ungkap Sigit Murtiyoso Direktur Retail Agri & Pendanaan BRI Agro dalam keterangan resminya, Selasa (15/6).

Menurut Sigit, ekosistem digital pertanian dilakukan dengan pendekatan cluster. "Pada project ini kami membina dua kelompok tani yaitu Kelompok Tani Mulyo III dan Kelompok Tani Makmur I. Kami juga ingin mengedukasi para Gig Economy menggunakan teknologi agar mempermudah pekerjaan dan mengoptimalkan pendapatan mereka," imbuh Sigit.

Sigit menambahkan, selain dengan iGrow, BRI Agro juga berkolaborasi dengan Kedai Sayur yang bertindak sebagai off taker yang akan menyerap hasil produksi para Kelompok Tani.

Sementara itu untuk aktivitas monitoring pinjaman, BRI Agro bekerja sama dengan Telkom Indonesia melalui aplikasinya yaitu Agree untuk manajemen agribisnis, termasuk perkembangan lahan serta membuat prediksikualitas dan kuantitas hasil panen dari komoditas pertanian nasabah.

Jim Oklahoma, Direktur Pengembangan Bisnis PT iGrow Resource Indonesia (iGrow) menyatakan, kerjasama ini diharapkan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat yang menggarap sektor pertanian, meningkatkan lapangan pekerjaan, dan juga meningkatkan dampak positif bagi pembangunan Desa, khususnya di bidang teknologi digital. 

Jim bilang, sampai saat ini, iGrow telah berhasil menyalurkan pendanaan kepada mitra petani sebesar Rp 333 miliar sejak tahun 2014. "Kerjasama ini sejalan dengan visi dan misi iGrow untuk meningkatkan sektor pertanian Indonesia dengan berkolaborasi bersama BRI Agro sebagai bank yang sedang bertransformasi untuk mengedepankan teknologi," kata Jim.

Ketahanan pangan

Sementara itu, CEO Kedai Sayur Adrian Hernanto memberikan dukungan penuh dengan menjadi off taker. Menurutnya, kolaborasi ini menjadi salah satu langkah penting untuk memastikan komitmen perusahaannya dalam menghadirkan produk segar pertanian terbaik bagi seluruh pelanggan setia Kedai Sayur.

Saat ini, layanan Kedai Sayur telah lengkap dengan masuk ke sektor ritel melalui KedaiMart dan KedaiEmak, sektor bisnis informal dan UMKM melalui MitraSayur dan MitraGrosir. Lalu, di sektor bisnis kuliner formal melalui mitra bisnis hotel, restoran, cafe dan katering. 

"Besar harapan kami kolaborasi ini dapat terus berkembang dan membawa sektor informal di hulu menjadi semakin profesional untuk membangun infrastruktur ketahanan pangan di Indonesia menjadi semakin baik," ujar Adrian.

Imam Mashari, Manager Digital Channel Telkom Indonesia menimpali, sebagai perusahaan telekomunikasi BUMN terbesar, pihaknya mendukung kolaborasi dengan BRI Agro dengan menyediakan Agree, yaitu platform kolaboratif yang dikembangkan oleh Telkom Indonesia untuk menunjang usaha agribisnis. 

Imam mengklaim, Agree memiliki fitur untuk melakukan monitoring proses pertanian serta kemitraan dengan perusahaan permodalan, dan penjualan. "Dengan kerjasama ini diharapkan terciptanya digitalisasi ekosistem pertanian yang nantinya akan berperan penting dalam terciptanya ketahanan pangan nasional," papar Imam.

Sigit menambahkan, BRI Agro optimistis kerjasama akan memberikan kontribusi bagi para masyarakat serta para pelaku Gig Economy. Karena, pelaku Gig Economy ini adalah salah satu pilar pertumbuhan pemulihan ekonomi di Indonesia. Selain itu, Gig Economy worker adalah perwujudan UMKM baru.

Untuk itu, BRI Agro siap mendukung penuh pembiayaan ekosistem agribisnis secara digital yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan para para petani.

"Melalui kerjasama ini kami harapkan dapat mendorong akselerasi pembiayaan ekosistem secara digital dalam rangka mendukung aspirasi BRI Agro menjadi The Best Digital Bank for Agri and Beyond by Becoming House of Fintech and Home for Gig Economy di Indonesia," tutup Sigit.

Selanjutnya: BRI Agro fokus menguncurkan pinjaman digital dan KPR sejahtera

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan