Kembangkan energi terbarukan, Pertamina Power Indonesia gandeng Balitbang ESDM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Power Indonesia bekerjasama dengan Balitbang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memberdayakan dan mengoptimalkan potensi penelitian dan pengembangan, serta pemanfaatan teknologi energi dan sumber daya mineral. Kerjasama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak pada 18 April 2018, yang diwakili oleh F.X. Sutijastoto sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral dan President Director Pertamina Power Indonesia, Ginanjar.

Dengan kerjasama tersebut diharapkan Balitbang ESDM dapat membantu evaluasi teknis dan komersial untuk pengembangan dan negosiasi kesepakatan dalam mempercepat pengembangan dan pemanfaatan di bidang energi dan sumber daya mineral dan konservasi energi terutama dalam bidang ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan. "Dalam pelaksanaannya nanti kami akan membentuk tim studi bersama untuk menemukan potensi daerah di Indonesia yang layak dikembangkan lebih lanjut," kata Ginanjar dalam siaran pers Jumat (27/4).

Sebelumnya, Pertamina Power dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) telah meneken perjanjian pendayagunaan aset tetap, perjanjian jual beli listrik dan surat perjanjian penggunaan tanah untuk pembangunan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg). PLTBg berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan memiliki kapasitas terpasang 2 MW.


Perjanjian diteken oleh President Director Pertamina Power Indonesia, Ginanjar dan SEVP Kordinator PTPN III Alexander Maha. Pembangunan PLTBg rencananya akan dimulai Juli 2018 dengan waktu konstruksi sekitar 12 bulan. dengan rencana investasi US$ 4,2 juta, fasilitas ini ditargetkan bisa fully operate (COD) pada Juni 2019.

Pengembangan PLTBg di KEK Sei Mangkei dilakukan untuk memaksimalkan penyediaan energi di kawasan penghasil energi baru terbarukan (EBT) sejalan dengan upaya mendukung program pemerintah dalam pengembangan EBT sekaligus mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus.

“Trend= bisnis kelistrikan dan energi masa depan adalah EBT sehingga kita harus membangun fundamental bisnis EBT yang kuat di negeri sendiri. Bila tidak, kita hanya menjadi penonton,” jelas Ginanjar.

Ke depan, melalui PPI, Pertamina Group berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan energi berkelanjutan di KEK Sei Mangkei termasuk rencana pengembangan lebih lanjut PLTS untuk KEK dalam rangka memaksimal porsi sumber EBT dalam KEK Sei Mangkei yang nantinya diharapkan dapat menjadi rujukan kawasan dengan konsep green economic zone di Indonesia dan di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi