KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Emiten pengembang properti, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) berencana mengembangkan beberapa lokasi pada 2020 mendatang. L.E Chandra Putra Asali, Direktur JSPT, menjelaskan pihaknya menyiapkan modal kerja sekitar Rp1 triliun untuk menopang kinerja perseroan mengembangkan proyek-proyek tersebut. Baca Juga: Kinerja Puradelta (DMAS) Meningkat, Simak Rekomendasi Sahamnya "Besaran capex untuk semua proyek secara keseluruhan sebesar Rp1 triliun. Pendanaan didapat 30% dari internal, sisanya didapat dari pinjaman," jelas Chandra di Jakarta, Kamis (28/11). Berdasarkan pemaparan JSPT, daerah yang akan diolah untuk kepentingan pariwisata di antaranya adalah Belitung, Deli Serdang, Labuan Bajo, dan Pulau Natuna. Chandra berkata, daerah ini potensial sebab pemerintah juga berencana mengembangkan daerah tersebut sebagai kawasan wisata. Untuk pengembangan di daerah Deli Serdang, Medan, JSPT akan membangun proyek township di lahan seluas 667 hektar, dekat dengan Bandara Kualanamu, Medan. "Pengembangan di daerah wisata tersebut akan bertahap. Sampai saat ini, kami belum tentukan untuk menggandeng partner tertentu namun kami terus terbuka dengan potensi kerjasama pengembangan lahan di lokasi tersebut," lanjut Chandra. Baca Juga: Genjot pendapatan non tiket, MRT Jakarta bakal jual 7 naming right Selain itu, JSPT membeberkan pula akan menggelontorkan modal biaya sekitar Rp300 miliar untuk menyelesaikan pengembangan Hotel Andaz di Bali. Hotel bintang lima di lahan seluas 6,2 hektar di Sanur, Bali tersebut. Targetnya, pada pertengahan 2020 mendatang, sebanyak 149 kamar akan resmi beroperasi. "Untuk pengembangan Mega Kuningan, kami juga sisihkan dana cukup besar dari capex tahun depan. Kawasan Mega Kuningan tersebut akan menjadi pembangunan high end mixed use yang mengintegrasikan office space dengan 248 kamar lifestyle hotel dan retail dengan konsep ruang terbuka hijau di kawasan CBD. Rencananya mulai beroperasi pada 2021," jelasnya. Ia menambahkan, kawasan Puri Botanical di Jakarta Barat seluas 28 hektar juga akan menjadi wilayah pengembangan kawasan superblok yang terdiri dari apartemen, kantor, dan ritel. "Untuk marketing sales, kami hanya mendapatkannya dari penjualan apartemen atau residensial. Jujur saja, tahun ini minimal kinerjanya karena kami belum meluncurkan produk residensial baru. Dari sini, kami juga tidak menargetkan nilai marketing sales, tapi harapannya tahun depan bisa meluncurkan produk baru sehingga ada target marketing sales," lanjut Chandra.
Kembangkan hotel dan wisata, Jakarta Setiabudi (JSPT) siapkan Rp1 triliun untuk 2020
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Emiten pengembang properti, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) berencana mengembangkan beberapa lokasi pada 2020 mendatang. L.E Chandra Putra Asali, Direktur JSPT, menjelaskan pihaknya menyiapkan modal kerja sekitar Rp1 triliun untuk menopang kinerja perseroan mengembangkan proyek-proyek tersebut. Baca Juga: Kinerja Puradelta (DMAS) Meningkat, Simak Rekomendasi Sahamnya "Besaran capex untuk semua proyek secara keseluruhan sebesar Rp1 triliun. Pendanaan didapat 30% dari internal, sisanya didapat dari pinjaman," jelas Chandra di Jakarta, Kamis (28/11). Berdasarkan pemaparan JSPT, daerah yang akan diolah untuk kepentingan pariwisata di antaranya adalah Belitung, Deli Serdang, Labuan Bajo, dan Pulau Natuna. Chandra berkata, daerah ini potensial sebab pemerintah juga berencana mengembangkan daerah tersebut sebagai kawasan wisata. Untuk pengembangan di daerah Deli Serdang, Medan, JSPT akan membangun proyek township di lahan seluas 667 hektar, dekat dengan Bandara Kualanamu, Medan. "Pengembangan di daerah wisata tersebut akan bertahap. Sampai saat ini, kami belum tentukan untuk menggandeng partner tertentu namun kami terus terbuka dengan potensi kerjasama pengembangan lahan di lokasi tersebut," lanjut Chandra. Baca Juga: Genjot pendapatan non tiket, MRT Jakarta bakal jual 7 naming right Selain itu, JSPT membeberkan pula akan menggelontorkan modal biaya sekitar Rp300 miliar untuk menyelesaikan pengembangan Hotel Andaz di Bali. Hotel bintang lima di lahan seluas 6,2 hektar di Sanur, Bali tersebut. Targetnya, pada pertengahan 2020 mendatang, sebanyak 149 kamar akan resmi beroperasi. "Untuk pengembangan Mega Kuningan, kami juga sisihkan dana cukup besar dari capex tahun depan. Kawasan Mega Kuningan tersebut akan menjadi pembangunan high end mixed use yang mengintegrasikan office space dengan 248 kamar lifestyle hotel dan retail dengan konsep ruang terbuka hijau di kawasan CBD. Rencananya mulai beroperasi pada 2021," jelasnya. Ia menambahkan, kawasan Puri Botanical di Jakarta Barat seluas 28 hektar juga akan menjadi wilayah pengembangan kawasan superblok yang terdiri dari apartemen, kantor, dan ritel. "Untuk marketing sales, kami hanya mendapatkannya dari penjualan apartemen atau residensial. Jujur saja, tahun ini minimal kinerjanya karena kami belum meluncurkan produk residensial baru. Dari sini, kami juga tidak menargetkan nilai marketing sales, tapi harapannya tahun depan bisa meluncurkan produk baru sehingga ada target marketing sales," lanjut Chandra.