JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) terus berusaha untuk mengembangkan jaringan pipanya. Tahun ini, PGAS pun menganggarkan US$ 300 juta sampai US$ 500 juta untuk pengembangan infrastruktur tersebut. Jika menengok nilai tukar rupiah terhadap dollar di posisi Rp 12.000, berarti investasi PGAS untuk itu setara Rp 3,6 triliun sampai Rp 6 triliun.Tahun ini, PGAS mengembangkan jaringan distribusi gas di Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain itu, PGAS juga akan melakukan penguatan jaringan di Jawa Barat. Sumber gas ini bisa merupakan Compressed Natural Gass (CNG) ataupun Liquified Natural Gass (LNG). Adapun, konsumen PGAS yaitu industri dan pembangkit listrik.“Beberapa sudah mendekati penyelesaian, beberapa menunggu perizinan, dan beberapa tahap persiapan,” sebut Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PGAS, Wahid Sutopo, Rabu, (2/6) malam.Sutopo bilang bahwa dengan menggunakan gas, terjadi penghematan biaya industri sebesar Rp 55 triliun. Menurutnya, perbedaan antara menggunakan diesel dan gas bumi ini menurutnya cukup signifikan. Sebagai gambaran, penggunaan diesel membutuhkan sekitar US$ 30 per MMBTU. Dengan gas bumi, dananya cuma US$ 9 hingga US$ 10 tiap MMBTU. Sedangkan, penggunaan LNG yakni US$ 15 sampai US$ 17 per MMBTU.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kembangkan pipa, PGAS siapkan dana US$ 500 juta
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) terus berusaha untuk mengembangkan jaringan pipanya. Tahun ini, PGAS pun menganggarkan US$ 300 juta sampai US$ 500 juta untuk pengembangan infrastruktur tersebut. Jika menengok nilai tukar rupiah terhadap dollar di posisi Rp 12.000, berarti investasi PGAS untuk itu setara Rp 3,6 triliun sampai Rp 6 triliun.Tahun ini, PGAS mengembangkan jaringan distribusi gas di Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain itu, PGAS juga akan melakukan penguatan jaringan di Jawa Barat. Sumber gas ini bisa merupakan Compressed Natural Gass (CNG) ataupun Liquified Natural Gass (LNG). Adapun, konsumen PGAS yaitu industri dan pembangkit listrik.“Beberapa sudah mendekati penyelesaian, beberapa menunggu perizinan, dan beberapa tahap persiapan,” sebut Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PGAS, Wahid Sutopo, Rabu, (2/6) malam.Sutopo bilang bahwa dengan menggunakan gas, terjadi penghematan biaya industri sebesar Rp 55 triliun. Menurutnya, perbedaan antara menggunakan diesel dan gas bumi ini menurutnya cukup signifikan. Sebagai gambaran, penggunaan diesel membutuhkan sekitar US$ 30 per MMBTU. Dengan gas bumi, dananya cuma US$ 9 hingga US$ 10 tiap MMBTU. Sedangkan, penggunaan LNG yakni US$ 15 sampai US$ 17 per MMBTU.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News