MOMSMONEY.ID - Kembangkan potensi industri jasa dan kreatif di tanah air, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak puluhan guru dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk belajar bersama dalam konsep workshop Tren Perilaku Konsumen. Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Uuf Brajawidagda mengatakan agenda workshop diadakan untuk menjawab kebutuhan dari teman-teman di vokasi, apalagi di SMK yang banyak diminati pelajar untuk menjadi wirausaha “Harapannya dapat menjadi tambahan ilmu yang menarik bagi para pendidik maupun siswa yang akan terjun langsung ke dunia industri,” ujarnya di IDDC (Indonesian Design Development Center), Gedung Pendidikan & Pelatihan Ekspor Indonesia, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (16/7).
Uuf juga menegaskan bahwa agenda workshop dapat menjadi portofolio program untuk ke depannya bisa berkolaborasi dengan banyak pihak terutama dengan pelaku-pelaku industri sehingga cara pandang menjadi seorang wirausaha atau nanti yang akan terjun di dunia usaha maupun industri langsung menerapkan
best practice dari para pakar atau
expertise.
Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Gaya Belajar, Ciri-Ciri, dan Cara Belajar Sesuai dengan Gaya Belajar Selain itu Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan, Merry Maryati menjelaskan bahwa dengan adanya program workshop yang dilakukan dapat menjadi jembatan antara kebutuhan para pelaku usaha dengan sumber daya manusia atau talenta yang telah disiapkan dari pihak Satuan Pendidikan Vokasi (
link and match). Merry memaparkan kegiatan ini bisa menjadi perspektif atau pengetahuan baru bagi guru-guru dan siswa SMK dalam melihat kebutuhan industri saat ini terutama dalam hal kualitas produk dan menambah nilai jual dari produk yang ditawarkan atau dihasilkan oleh mereka untuk bersaing di industri baik secara lokal, regional, nasional maupun global. “Ini menjadi bekal yang penting bagi mereka untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan sesungguhnya oleh pasar atau konsumen sehingga ketika terjun ke lapangan mereka sudah sangat siap menghadapi tren yang berkembang,” tuturnya. Sekjen Asosiasi Komik Indonesia (AKSI), Rizki Mosmarth mengungkapkan kegiatan workshop merupakan momentum yang menarik bagi teman-teman vokasi dalam melihat
consumer behaviour yang jika dari pemateri-pemateri lainnya sifatnya adalah
direct consumer.
Baca Juga: Dibuka Juli-Agustus, Ini Formasi CPNS & PPPK 2024 & Cara Buat Akun Sscasn.bkn.go.id “Sementara seperti saya yang bergelut di industri kreatif atau komik dan animasi begini, konsumen kita adalah brand atau pelaku usaha itu sendiri jadi kita harus siap untuk menunjukkan skill kita di depan mereka,” imbuhnya. Sementara itu, desainer sekaligus Pengajar di DKV UMN dan Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual (AIDIA), Darfi Rizkavirwan menjelaskan bahwa workshop ini menjadi agenda penting bagi mitra vokasi dalam menciptakan produk vokasi perlu untuk mengetahui siapa konsumen yang akan disasar. Pasalnya, dari workshop ini Darfi berharap ada
insight baru yang tercipta dalam pengembangan produk yang ada di vokasi agar produk-produk karya vokasi tidak kalah bersaing dengan produk dari luar dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat luas.
Sebagai informasi saja, IDDC sendiri merupakan sebuah sarana yang dibentuk agar para pelaku usaha, desainer, dan pemerintah dapat bekerja sama secara sinergis dalam mengembangkan dan menginovasikan desain dari produk-produk lokal, serta memasarkan produk-produk lokal ke ranah internasional melalui ekspor. Diresmikan pada tahun 2016, IDDC hadir untuk memberikan dukungan dan pelayanan yang berhubungan dengan desain grafis dan produk bagi pelaku usaha dalam mengembangkan produknya melalui beberapa program seperti Good Design Indonesia (GDI), Designers Dispatch Service (DDS), dan Klinik Desain.
Baca Juga: KIP Kuliah Kena Hack, Mahasiswa Daftar KIP Kuliah 2024 Wajib Klaim Ulang Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Jane Aprilyani