KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF, anggota indeks Kompas100) menggandeng perusahaan dari Eropa untuk riset dalam pengembangan produk biologi atau biofarma. 

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, saat ini, produk yang dikembangkan di Eropa tidak hanya obat untuk hemoglobin saja tapi banyak jenis obat lainnya.

Baca Juga: Sri Mulyani beberkan penyebab BPJS Kesehatan terus mengalami defisit 

"Kerjasama KLBF dan perusahaan di Eropa masih dalam penjajakan dan sedang riset macam-macam produk biologi," jelasnya kepada Kontan saat ditemui di JCC Senayan, Jumat (23/8).

Vidjongtius menyatakan belum bisa memberitahukan lebih lanjut mengenai kerjasama ini baik skema maupun output produknya. Kendati demikian, selain dengan Eropa, KLBF juga sudah menggaet perusahaan asal Korea Selatan dan China untuk kembangkan produk biologi.

Kerjasama dengan perusahaan Korea Selatan khusus meneliti dan mengembangkan produk obat Erythropoietin (EPO) yang digunakan untuk menjaga hemoglobin. 

Walaupun produk biologi ini masih dalam tahap percobaan, KLBF menargetkan tiga tahun atau 2020 mendatang produk biologi ini dapat dipasarkan ke Asean, Timur Tengah, Taiwan, dan Australia.

Vidjongitus menyatakan, investasi terkait pengembangan produk biologi melalui kerjasama dengan perusahaan luar sudah sebesar Rp 250 miliar sampai Rp 500 miliar. 

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Melebarkan Sayap ke Negara Tetangga 

Harapannya dengan kerjasama untuk mengembangkan produk, KLBF bisa secara mandiri memproduksi bahan baku obat sendiri. Sebelumnya Kontan pernah melaporkan obat biologi ini akan diproduksi melalui anak perusahaan, PT Kalbio Global Medika. 

Pabrik obat termasuk bahan baku obat biologi ini terletak di Delta Silikon 3, Cikarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli