Kembangkan produk, start up paper.id terima pendanan awal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform Paper.id terus mengembangkan produk dengan menyasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan lapak belanja daring (online shop).

Paper.id merupakan platform invoicing terintegrasi dengan laporan manajemen arus kas dan laporan keuangan. Sehingga dapat mengelola semua tagihan dan penjualan serta melihat laporan keuangan.

"“Melalui Paper.id, pelaku usaha dapat membuat invoice elektronik dari web browser dan aplikasi Paper.id di smartphone Android. Paper.id terintegrasi dengan fitur laporan keuangan seperti neraca keuangan, laporan laba rugi dan laporan lainnya yang memungkinkan pemilik usaha untuk melihat laporan keuangannya secara simpel, lengkap dan real-time," ujar Chief Executive Officer Paper.id Jeremy Limman pada peluncuran Paper.id di Jakarta, Senin (23/4).


Business Development Golden Gate Ventures Dea Surjadi mengatakan telah menyuntikan pendaan series awal atau seed funding kepada Paper.id pada akhir 2017.

Jeremy mengatakan pendanaan tersebut akan digunakan untuk pengembangan produk, pemasaran serta meningkatkan pertumbuhan bisnis Paper.id. 

Hingga akhir 2019, Jeremy menargetkan 100.000 pengguna. Saat ini terdapat 5.000 pengguna yang terdaftar di Paper.id dan telah mengeluarkan 30.000 invoice.

"Paper.id bersifat freemium yakni penggunaannya gratis bila digunakan oleh satu pengguna saja. Namun untuk menikmati fasilitas yang lebih banyak seperti inventori dan bisa dipakai oleh banyak orang maka harus dibayar Rp 50.000 per bulan atau Rp 500.000 bila dibayar per tahun," jelas Jeremy.

Jeremy menambahkan, Paper.id dibekali dengan solusi pembayaran yang lengkap sehingga dapat membayar invoice. Adapun pilihan metode pembayarannya berupa transfer bank, virtual account, kartu kredit, m-banking dan e-wallet.

Saat ini Paper.id telah bekerjasama dengan Bank Negara Indonesia (BNI). Kerjasama menghadirkan Yap!, yang merupakan aplikasi pembayaran dengan cara scan QR code bagi pengguna Paper.id.

"Ke depannya kita bakal gandeng finacial partner seperti peer to peer landing atau fintech untuk memberikan pembiayaan dan pinjaman bagi pengguna," jelas Jeremy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi