KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi, PT Phapros Tbk (
PEHA) tetap optimistis membidik pertumbuhan pendapatan hingga dua digit di tahun 2021. Optimisme tersebut hadir seiring dengan capaian memuaskan yang diraih perusahaan sejak awal tahun. Sekretaris Perusahaan Phapros Zahmilia Akbar menyebut, optimisme manajemen salah satunya didukung oleh produk-produk yang terkait dengan Covid-19 yang dimiliki perusahaan. Namun demikian, kinerja di tahun ini tentunya tak lepas dari performa produk-produk lainnya yang menjadi pareto Phapros. "Kami masih optimis dengan performa kami," sebut Zahmilia kepada Kontan.co.id, Rabu (21/7).
Sebagai gambaran, PEHA membukukan kinerja yang cukup impresif di tiga bulan pertama 2021. Melansir laporan keuangan perseroan, PEHA berhasil mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 7,15 miliar. Padahal di kuartal I-2020, PEHA masih menderita rugi bersih Rp 13,83 miliar. Sedangkan dari sisi
top line, pendapatan PEHA menyusut tipis 1,77% dari sebelumnya Rp 229,36 miliar di kuartal I-2020 menjadi Rp 225,29 miliar di akhir Maret lalu.
Baca Juga: Permintaan produk multivitamin Phapros (PEHA) meningkat saat kasus covid-19 melonjak Mei lalu, manajemen PEHA bilang, akan merilis 11 produk baru, yang terdiri dari produk
related Covid-19 dan juga produk di segmen yang sudah ada, seperti produk paru dan juga ortopedi. Zahmilia menambahkan, dari 11 produk yang rencananya akan dirilis, total sudah ada enam produk yang
launching dan terjun ke pasar. Yang mana, empat di antaranya merupakan produk-produk terkait Covid-19. "Saat ini kami telah
launching enam produk, di mana empat diantaranya terkait dengan Covid-19, yaitu Vitamin D3, Vitamin C non acid, Dexamethasone 4 mg (Corsona), serta Zinc sirup," ungkapnya. Namun sayang, Zahmilia belum bisa bicara banyak menyoal performa atau permintaan dari keenam produk baru tersebut karena PEHA belum merilis laporan keuangan semester I-2021. "Ini belum dapat saya sampaikan karena
related dengan laporan keuangan," kata dia. Yang terang, dia memastikan bahwa PEHA akan selalu berupaya mendorong ketersediaan produk-produk tersebut di pasaran. Agar nantinya masyarakat dapat dengan mudah memperoleh obat-obatan PEHA, terutama di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi sejak sebulan terakhir.
"Kami terus berupaya agar ketersediaannya dapat terjamin secara nasional melalui sistem yang kami miliki," terangnya. Ke depannya, PEHA akan terus memacu produksi serta pengembangan atas produk-produk
related Covid-19. Sebab, jenis obat-obatan tersebut merupakan apa yang sedang dibutuhkan masyarakat saat ini. Tak hanya itu, PEHA juga akan terus berupaya meningkatkan ketersediaan dan kemudahan akses atas produk-produk mereka, khususnya kategori obat bebas dan multivitamin. "Agar masyarakat dapat memperoleh dengan mudah khususnya di masa pandemi seperti saat ini," terangnya.
Di balik upaya PEHA menyediakan serta mengembangkan obat-obatan yang tengah dibutuhkan masyarakat, PEHA juga tetap fokus melakukan efisiensi untuk mempertahankan posisi keuangan perseroan. Hal itu salah satunya diaplikasikan ke dalam proses produksi dan juga operasional perseroan. "Sehingga
cost dapat ditekan, serta produktivitas meningkat. Baik melalui upaya digitalisasi di beberapa proses bisnis serta operasional perusahaan," pungkasnya. Terkait alokasi belanja modal atau
capital expenditure (capex), mengutip laporan Kontan.co.id sebelumnya, disebutkan bahwa PEHA tidak memiliki alokasi khusus terkait capex di tahun ini. Sebab, PEHA telah melakukan investasi besar-besaran di tahun 2017 hingga 2019 silam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari