KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trinitan Metals & Minerals Tbk (
PURE) melakukan peningkatan modal dasar serta modal ditempatkan dan disetor pada entitas usahanta, PT Trinitan Green Energy Metals (TGEM). Sebelumnya, pada 1 Oktober 2021, PURE mengumumkan pendirian Trinitan Green Energy Metals yang bertujuan untuk mewadahi perkembangan smelter menggunakan metode STAL dan mendukung optimalisasi teknologi STAL. Pengembangan dan penelitian ini dilakukan melalui entitas anak usaha PURE yang lain, yakni PT Hydrotech Metals Indonesia (HMI). STAL merupakan kepanjangan dari Step temperature acid leach,teknologi ekstraksi untuk pengolahan mineral nikel dan kobalt berbasis hidrometalurgi. Nah, guna mendukung kegiatan Trinitan Green Energy Metals, PURE melalukan peningkatan modal dasar dari semula Rp 500 juta menjadi Rp 100 miliar, dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sejumlah Rp 57,96 miliar, dari semula Rp 250 juta menjadi Rp 58,21 juta.
Baca Juga: Penjualan turun 69,84%, Trinitan (PURE) catat rugi bersih Rp 98,63 miliar pada 2020 Peningkatan modal setor pada Trinitan Green Energy Metals dilakukan dengan metode inbreng, berupa saham milik PURE di Hydrotech Metals Indonesia, sebesar Rp 57,96 juta atau 57,96 juta lembar saham. Dengan dilakukannya proses tersebut maka kepemilikan saham di TGEM bisa dikatakan berubah menjadi 100% milik PURE, dengan 1 lembar saham milik PT Trinitan Resourcetama Indonesia (TRI). Sementara DI Hydrotech Metals Indonesia terjadi perubahan pemegang saham menjadi 90,62% milik TGEM (yang semula dimiliki PURE) dan 9,38% milik Trinitan Resourcetama Indonesia. Namun, atas perubahan ini tidak terjadi perubahan pengendalian, baik di TGEM dan HMI secara tidak langsung, yakni berada di bawah kendali PURE. Langkah ini dilakukan oleh PURE agar Trinitan Green Energy Metals dapat menjadi wadah seluruh kegiatan dan perkembangan smelter menggunakan teknologi STAL serta mendukung optimalisasi teknologi STAL. “Sementara HMI terus berfokus pada pengembangan penelitian dan pengembangan teknologi lanjutan dari STAL,” tulis Desfrina Novita,Sekretaris Perusahaan PURE dalam keterangan resminya di laman Bursa Efek Indonesia, Jumat (8/10).
Desfrina mengungkapkan, langkah penambahan modal ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas kebutuhan akan nickel class-1, dan pada akhirnya diyakini akan menjadi nilai tambah bagi PURE. Penyediaan nickel class-1 ini merupakan dukungan terhadap akselerasi transisi energy terbarukan dan elektrifikasi melalui energy metals.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat