KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura (AP) I Persero, akan mengembangkan lagi tujuh bandara eksisting hingga 2021. Untuk proyek tersebut, modal investasi AP I di tahun ini mencapai Rp 10,1 triliun. Faik Fahmi, Direktur Utama AP I mengatakan, pengembangan tersebut merupakan strategi mengembangkan kapasitas penumpang di tiap bandara. "Bandara yang akan dikembangkan ada tujuh, target mayoritas selesai 2020 ada satu di tahun 2021," kata dia saat ditemui di Kementerian BUMN, Jumat (6/3).
Baca Juga: Angkasa Pura I perkirakan kerugian akibat pembatasan penerbangan capai Rp 270 miliar Tujuh bandara yang akan dikembangkan dan sedang dalam proses pembangunan yaitu Bandara Juanda Surabaya (Terminal 1), Bandara El Tari Kupang yang ditargetkan selesai Maret 2020, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang akan bertambah dua kali lipat dari 7 juta penumpang per tahun menjadi 15,6 juta penumpang per tahun. Lalu Bandara Pattimura Ambon dengan perluasan kapasitas dari 2,6 juta penumpang per tahun menjadi 5,7 juta penumpang per tahun yang ditargetkan selesai Desember 2020, Bandara Sam Ratulangi Manado yang ditargetkan selesai Desember 2020 dengan perluasan kapasitas dari 2,6 juta menjadi 5,7 juta penumpang per tahun. Serta Bandara Lombok Praya yang ditargetkan selesai pada Januari sampai Februari 2021 dengan perluasan kapasitas penumpang dari 2,5 juta menjadi 4,5 juta penumpang per tahun, dan terakhir adalah Bandara Sentani Jayapura.
Baca Juga: Tangkis kerugian, Angkasa Pura I genjot bisnis non penerbangan AP I juga akan mulai mengoperasionalkan salah satu bandaranya pada 29 Maret 2020 yaitu Yogyakarta International Airport di Kulon Progo yang akan mengintegrasikan angkutan moda transportasi terpadu, yakni antara Damri, kereta api, hingga taksi swasta. Tahun ini, AP I membidik pemdapatan sebesar Rp 11,5 triliun dengan fokus memaksimalkan sektor non aero dan aset lainnya. "Sepanjang 2019, aset kami meningkat menjadi Rp 48,2 triliun, tahun 2018 nilainya Rp 31 triliun. Ada peningkatan di sisi aset, maka dengan pelayanan maksimal kami bisa pasti angkat juga
bottom line," pungkas Faik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari