Kemdag bantah harga kedelai impor naik



JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) membantah isu kenaikan harga kedelai impor. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina mengatakan saat ini harga kedelai impor di pasar tradisional dijual dengan harga eceran sebesar Rp 11.200 per kilogram (kg). Sementara itu harga kedelai lokal dijual eceran dengan harga Rp 11.050 per kg. 

"Harga kedelai impor masih tetap, harga kedelai lokal cuma naik 0,09%," ujar Srie kepada KONTAN, Kamis (12/3).

Srie menjelaskan, harga di tingkat impor menurut hitungan Kemdag seharusnya Rp 7.200 per kg. Kemudian kedelai itu dijual ke distributor dan setelah dicek ke importir harga jual masih di harga Rp 6.800 per kg sampai dengan Rp 6.900 per kg. Bila dihitung, dengan ditambah keuntungan distributor maka seharusnya harga kedelai impor berada pada kisaran harga Rp 7.500 per kg atau paling banter naik tinggi sebesar Rp 8.000 per kg sampai ke tengah produsen tahu dan tempe dan bila di pasar tradisional masih di kisaran Rp 11.200 per kg.


Menurut Srie, harga kedelai impor tidak mengalami kenaikan signifikan kendati terjadi pelemahan terhadap rupiah karena pada waktu bersamaan harga kedelai di luar negeri justru mengalami penurunan. Maka harga kedelai impor yang sebesar Rp 11.200 per kg dan kedelai lokal seharga Rp 11.050 per kg adalah harga kedelai di pasar tradisional. 

Sementara untuk industri tahu dan tempe biasanya dikoordinasikan dengan harga distributor dengan kisaran harga Rp 8.000 per kg. Dengan data itu, Srie membantah adanya kenaikan harga kedelai di pasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan